Banjir di Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sekarang atau Tahun 2021 tertinggi bila dibandingkan dengan keadaan sebelumnya yaitu sejak 2004.

Hal tersebut berdasarkan pengakuan atau pengalaman keluarga almarhumah Hj Nurul Lathifah, Rabu (13/1) banjir airnya sampai naik teras/beranda depan, bahkan masuk bagian belakang (dapur) rumah dengan ketinggian sekitar lima Cm.

Sedangkan ketika banjir 2004 tergolong parah atau tinggi, tetapi tidak sampai atas teras, apalagi hingga dapur, dan hanya merendam halaman rumah, ungkap keluarga almarhumah tersebut.

Pada Senin (11/1) genangan air banjir belum sampai pekarangan/halaman rumah di Jalan Gajah Mada 53 Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin yang ketika renovasi Tahun 2000 bangunannya sudah dinaikkan 30 Cm dari ketinggian bangunan semula Tahun 1983.

Tetapi oleh karena hujan terus menerus dalam beberapa hari terakhir kedalaman air bertambah tinggi, sehingga jangankan pekarangan, rumah penduduk "kota seribu sungai" Banjarmasin itupun banyak "calap" (terendam).
Keadaan air banjir merendam pekarangan rumah penduduk di Banjarmasin, Rabu (13/1). (Syamsuddin Hasan)

Guyuran hujan masih berlangsung hingga Senin (13/1) sore dan kalau sampai semalam suntuk dipastikan kedalaman air bertambah tinggi serta masuk rumah-rumah penduduk, terutama daerah pinggiran ibukota Kalsel tersebut.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021