Dunia kesenian Provinsi Kalimantan Selatan berduka, salah satu tokoh seniman teater Mamanda, Abdullah SP meninggal dunia saat dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin pada pukul 09.07 WITA, Selasa.
Abdullah meninggal dunia di usia 72 tahun, di mana sosoknya sangat berkesan bagi teman sejawatnya, hingga para seniman berdatangan melayat di kediamannya di Jalan Sutoyo S, Banjarmasin Barat, sebelum disemayamkan ke peristirahatannya di pekuburan Pematang, Kabupaten Banjar.
Salah satu seniman yang biasa bermain dengan Abdullah di teater Mamanda, Syukur mengenang sosok Abdullah adalah orang baik hati.
"Walaupun kita sering berdebat sebagai seniman, tapi saya anggap beliau seorang bapa," ujarnya.
Bahkan pengalamannya sebagai junior bersama almarhum Abdullah dalam berkesenian teater tradisi Mamanda beberapa tampil di luar daerah.
"Kalau dengan saya pernah itu hingga ke Tambilahan, Riau, tapil Mamanda," paparnya.
Menurut dia, almarhum Abdullah biasa tampil dengan lakon pejabat kerajaan, bisa jadi raja hingga perdana menteri.
"Kiprah beliau melestarikan kesenian Mamanda sangat luar biasa, bahkan saya dengar beliau dengan para seniman senior sudah melanglang buana ke mana-mana, hingga sampai Malaysia," papar Syukur.
Mantan Kepala Taman Budaya Kalsel Akhmadi Soufyan atau biasa dipanggil Ennos Karli menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya seniman Abdullah.
"Saya kurang tahu sakit apa, yang jelas almarhum itu dulu pernah opname karena jantung," tuturnya.
Dia mengenang Almarhum Abdullah seorang seniman yang benar-benar mendedikasikan dan mengabdikan dirinya untuk marwah seni budaya banua, terlebih dalam dunia teater tradisi Mamanda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Abdullah meninggal dunia di usia 72 tahun, di mana sosoknya sangat berkesan bagi teman sejawatnya, hingga para seniman berdatangan melayat di kediamannya di Jalan Sutoyo S, Banjarmasin Barat, sebelum disemayamkan ke peristirahatannya di pekuburan Pematang, Kabupaten Banjar.
Salah satu seniman yang biasa bermain dengan Abdullah di teater Mamanda, Syukur mengenang sosok Abdullah adalah orang baik hati.
"Walaupun kita sering berdebat sebagai seniman, tapi saya anggap beliau seorang bapa," ujarnya.
Bahkan pengalamannya sebagai junior bersama almarhum Abdullah dalam berkesenian teater tradisi Mamanda beberapa tampil di luar daerah.
"Kalau dengan saya pernah itu hingga ke Tambilahan, Riau, tapil Mamanda," paparnya.
Menurut dia, almarhum Abdullah biasa tampil dengan lakon pejabat kerajaan, bisa jadi raja hingga perdana menteri.
"Kiprah beliau melestarikan kesenian Mamanda sangat luar biasa, bahkan saya dengar beliau dengan para seniman senior sudah melanglang buana ke mana-mana, hingga sampai Malaysia," papar Syukur.
Mantan Kepala Taman Budaya Kalsel Akhmadi Soufyan atau biasa dipanggil Ennos Karli menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya seniman Abdullah.
"Saya kurang tahu sakit apa, yang jelas almarhum itu dulu pernah opname karena jantung," tuturnya.
Dia mengenang Almarhum Abdullah seorang seniman yang benar-benar mendedikasikan dan mengabdikan dirinya untuk marwah seni budaya banua, terlebih dalam dunia teater tradisi Mamanda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021