Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Akhmad Munir mengatakan, pengembangan bandara mengalami penundaan dari target yang direncanakan.

"Proses pengembangan bandara terus tertunda, rencananya dimulai akhir tahun tetapi diperkirakan baru dikerjakan awal tahun," ujarnya di Banjarbaru, Senin.

Ia mengatakan, pengembangan bandara yang terletak di Kelurahan Syamsudin Noor tidak bisa dikatakan gagal, tetapi hanya tertunda dari jadwal yang direncanakan.

Dijelaskan, tertundanya rencana pengembangan karena permasalahan pembebasan lahan yang masih belum selesai meski pun sudah 80 persen lahan sudah dibebaskan.

"Penyelesaian sisa lahan belum dibebaskan sudah diserahkan kepada Pengadilan Negeri dan dikonsinyasi tetapi prosesnya terkendala pemilik lahan tidak ada ditempat," ungkapnya.

Masalah lain yang menghambat proses konsinyasi adalah sisa lahan yang belum diukur dan nama pemilik masih secara global padahal tanahnya sudah dimiliki perorangan.

"Permasalahan itu membuat lahan yang dibebaskan melalui konsinyasi terhambat karena dari 19 hektare baru kurang lebih dua hektare yang sudah dibebaskan," kata dia.

Dikatakan, pihaknya bersama Wali Kota Banjarbaru dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah sudah mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Solusinya, Panitia Pengadaan Tanah (P2T) berkoordinasi dengan PN untuk menyelesaikan masalah. Jika terkait kekurangan data maka segera dilengkapi," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya berharap proses konsinyasi di PN Banjarbaru selesai dan seluruh sisa lahan bisa dibebaskan sehingga pengembangan bandara bisa direalisasikan.

"Kami minta dukungan seluruh pihak sehingga proses pengembangan bandara bisa dilaksanakan mulai awal tahun 2015 dan pembangunannya berjalan lancar," katanya.

Pewarta: yose rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014