Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Bank Indonesia Wilayah II Kalimantan menyatakan bahwa sektor pertanian dan perkebunan telah mampu membuat perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV 2014 diperkirakan kembali meningkat sebesar 4,7- 5,1 persen.


Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Mokhammad Dadi Aryadi di Banjarmasin, Minggu, mengatakan, bergesernya sebagian panen padi ke triwulan IV 2014 dan kondisi cuaca yang mendukung produksi kelapa sawit dan karet diperkirakan akan mendorong kinerja sektor pertanian di triwulan IV.

Meningkatnya sektor pertanian, khususnya kelapa sawit akan mendorong produksi CPO yang merupakan pemicu tumbuhnya sektor industri pengolahan.

Dari sisi permintaan, peningkatan perekonomian pada triwulan IV 2014 didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga seiring dengan peningkatan penghasilan masyarakat dan juga investasi sejalan dengan masih adanya beberapa proyek pembangunan infrastruktur.

Dari sisi sektoral, peningkatan diperkirakan terjadi karena adanya perbaikan kinerja pada sektor pertanian dan sektor industri pengolahan.

"Meskipun demikian, masih terdapat beberapa risiko yang dapat menahan laju peningkatan tersebut yaitu ekspor luar negeri yang masih mengalami kontraksi," katanya.

Ekspor tersebut, kata dia, khususnya sektor pertambangan akibat masih berlangsungnya konsolidasi pergeseran ekspor batubara ke Tiongkok menjadi ekspor ke India.

Berdasarkan data dari BPS Kalimantan Selatan, perekonomian Kalsel pada triwulan III 2014 tercatat relatif tumbuh stabil pada tingkat pertumbuhan 4,8 persen.

Terjaganya pertumbuhan yang stabil ini, tambah dia, ditopang oleh perbaikan kinerja sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan.

"Kesepakatan hasil renegosiasi perusahaan tambang batu bara, mendorong pelaku usaha tambang untuk mengejar target produksi dan meningkatkan kinerja di sektor pertambangan," katanya.

Selain itu, mulai dioperasikannya smelter bijih besi dan diberikannya izin ekspor konsentrat, juga turut mendorong perbaikan kinerja sektor tersebut.

Namun, menurunnya kinerja produksi pertanian, khususnya tanaman bahan makanan atau padi, menyebabkan perlambatan kinerja sektor pertanian dan menahan laju perekonomian di triwulan tersebut.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014