Objek wisata di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan sudah ditutup beberapa bulan karena pandemi COVID-19, dampaknya pun cukup besar bagi ekonomi daerah, terkhusus bagi pelaku kepariwisataan.

Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarmasin Abdurrasyid Ridha di Banjarmasin, Senin, meminta pemerintah kota untuk berupaya membuat solusi nyata membangkitkan ekonomi kepariwisataan yang terimbas kuat karena masa pandemi COVID-19 yang panjang ini.

Menurut dia, ribuan masyarakat bergantung dari ekonomi kepariwisataan ini, sehingga patut kiranya diperhatikan khusus, agar mereka kuat menghadapi musibah ini.

"Mungkin bisa bantuan subsidi dana pinjaman usaha yang tidak memberatkan atau bentuk bantuan sosial lainnya, harus ada langkah nyata yang tepat terus menerus bagi para pelaku kepariwisataan ini," papar politisi PPP tersebut.

Pasalnya, kata dia, jeritan para pelaku kepariwisataan seperti pengemudi kelotok, pedagang kuliner, pedagang kaki lima (PKL)  hingga pedagang pasar Terapung sangat terdengar di objek wisata siring sungai Martapura di Jalan Piare Tender itu, demikian juga di objek wisata lainnya.

"Kita ikut prihatin atas kondisi mereka itu, tapi kita juga memahami ketidak mungkinkan aktivitas pariwisata dibuka, sebab penyebaran virus masin tinggi," ujar Ridha.

Pihaknya di dewan setuju objek wisata sementara tidak dibuka, tegas dia, demi menekan atau mengendalikan penularan COVID-19 ini, sebab penerapan protokol kesehatan ditempat wisata cukup menyulitkan untuk dijalankan merata.

"Intinya kita setuju pariwisata stop dulu sementara, tapi harus ada solusi bagi nasib para pelaku kepariwisataan yang terdampak, kami di komisi II beri dukungan kuat bagi pemerintah kota membuat solusi itu demi pemulihan ekonomi kedepannya," ujarnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020