Banjarbaru,  (AntaranewsKalsel) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan menolak rencana kenaikkan harga bahan bakar minyak.

Penolakan mahasiswa yang berasal dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia dan BEM perguruan tinggi dilakukan melalui unjuk rasa serta mendatangi gedung DPRD Banjarbaru, Senin.

Mahasiswa membawa sejumlah pamplet berorasi di halaman gedung wakil rakyat dan disambut Ketua DPRD Ahmad Rifani Iwansyah didampingi sejumlah anggota dewan.

Tulisan pamplet itu diantaranya "Mahasiswa tolak kenaikkan harga BBM", "Menaikkan BBM sama dengan mencekik rakyat", "BBM naik harga sembako naik" dan tulisan lainnya.

Koordinator aksi Ismail mengatakan penolakan atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM karena alasan yang menjadi dasar kenaikkan tidak masuk akal dan mengada-ada.

"Kami elemen mahasiswa yang tergabung dalam Ampera Banjarbaru tegas menolak rencana kenaikkan harga BBM," ujar Ismail yang juga Ketua Umum KAMMI Banjarbaru.

Ditekankan, rencana pemerintah menaikkan harga BBM dengan alasan APBN jebol akibat subsidi yang tidak tepat sasaran, tidak masuk akal karena harga minyak dunia saat ini turun.

Disebutkan, harga minyak dunia di kisaran 80 dollar AS per barel, turun dari 105 dollar AS yang menyebabkan surplus sehingga rencana menaikkan harga BBM tidak masuk akal.

"Ampera sebagai refresentasi insan akademisi menilai pemerintah belum memberikan argumentasi mendasar dalam pemecahan masalah negara yang komplek," tegasnya.

Selain berorasi, mahasiswa juga meminta fraksi-fraksi di DPRD bersedia menandatangani pernyataan sikap ikut menolak rencana pemerintah yang ingin menaikkan harga BBM.

Pernyataan itu ditandatangani enam dari tujuh fraksi di DPRD dan mahasiswa meminta pernyataan di atas kertas bermaterai itu dikirimkan ke komisi yang membidangi di DPR RI.

"Sesuai keinginan mahasiswa maka surat pernyataan akan dikirimkan ke komisi di DPR RI," ujar Ketua DPRD yang membubuhkan tanda tangan di surat pernyataan itu.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014