PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terus berupaya memaksimalkan pelayanan terhadap calon penumpang kapal dari Pelabuhan Tanjung Serdang Kotabaru-Batulicin dan sebaliknya agar tetap prima atau tidak terjadi antrian panjang.

"Kini kami sedang melakukan koordinasi dengan PT ASDP Pusat agar penggunaan dermaga di Tanjung Serdang lebih maksimal dan pelayanan terhadap calon penumpang lebih prima" kata General Manager PT ASDP Cabang Batulicin, Masagus Hamdani melalui Meneger Usaha Sunedi di Batulicin, Senin.

Dia mengatakan, selama ini di Tanjung Serdang difungsikan satu dermaga karena dermaga lainnya dioperasikan hanya untuk emergency atau Dermaga 1 mengalami trable dan perawatan karena pertimbangan keamanan serta keselamatan kapal sandar saat bongkar muat penumpang dan kendaraan di dermaga tersebut.

Desain pembangunan dermaga itu hanya sebatas bangunan yang bersifat landai dari daratan ke bibir laut untuk sandaran pintu kapal fery, namun sisi badan kapal masih berada dibagian laut yang mengakibatkan kapal sandar tidak sempurna dan perhitungan kekuatan arus atau cuaca.

Sunedi melanjutkan, agar dermaga tersebut nantinya dapat difungsikan secara maksimal saat ini PT ASDP cabang Batulicin terus melakukan koordinasi dengan PT ASDP pusat mengenai hal itu. Apakah nanti ada tambahan pembangunan dermaga agar lebih maksimal pengunaannya.

"Jika hal ini tidak segera dilaporkan dan cepat ditangani akan berdampak terhadap kelancaran bongkar dan muat penumpang kapal khusunya dari Pelabuhan Batulicin Menuju Pelabuhan Tanjung Serdang Kotabaru," ujarnya.

Dia mengungkapkan, sebenarnya jumlah penumpang dari Batulicin-Tanjung Serdang Kotabaru dan sebaliknya tidak ada peningkatan secara signifikan bahkan relatif sepi, namun pelayanan ini akan terkesan lambat akibat terlalu lama kapal mengapung saat bongkar muat penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Serdang.

Berbeda dengan kondisi di Pelabuhan Batulicin yang relatif normal, sebab ada dua dermaga di wilayah tersebut dan dapat difungsikan secara maksimal. Meskipun dermaga sisi satunya hanya untuk kapal rute Sulawesi.

Dicontohkan, jika kapal mengalami antrian saat beroprasi, maka kapal yang lain dapat bersandar atau melaksanakan bongkar muat penumpang di pelabuhan sisi lainnya untuk mengurai antrian kapal.

"Sebenarnya menejeman kami juga memberikan batas waktu bagi kapal yang bersandar agar arus penumpang tetap lancar. Namun secara terpaksa kapal selesai bongkar penumpang tetap menunggu calon penumpang lagi, namun hal tersebut sudah keburu kapal lain datang, sehingga pelayanannya terkesan lambat akibat penumpang kapal yang baru datang terlalu lama mengapung di laut sebelum sandar," pungkasnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020