Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Peternak itik Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mengembangkan industri telur asin untuk meningkatkan pendapatan para peternak.


Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Dwi Hadi Saputera di Amuntai, Senin, mengatakan hasil olahan telur Itik Alabio yang dijadikan telur asin ini jarang dijumpai di daerah lain.

"Telur itik asin ini, jarang dijumpai di luar Kalimantan Selatan, sehingga bagus apabila terus ditingkatkan usaha produksi dan pemasarannya keluar daerah," katanya.

Ia mengatakan BPMPD HSU terus mendorong para peternak Itik Alabio khususnya, agar melakukan usaha pengolahan hasil usaha peternakan itik, seperti daging dan telor, sehingga lebih menambah pendapatan petani.

Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), BPMPD memberikan bantuan modal dan pelatihan bagi petani, dalam mengembangkan usaha kerajinan dan industri rumah tangga, khususnya pada produk yang menjadi unggulan daerah.

"Apalagi menghadapi komunitas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tidak ada pilihan lain, kecuali meningkatkan kualitas produk unggulan daerah agar bisa bersaing dengan produk luar negeri, yang nanti membanjiri dalam negeri Indonesia," kata Dwi Hadi Saputera.

Membantu meningkatkan kemampuan para pengrajin dan pemasaran, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara, turut dalam pameran di Taman Monumen Nasional Jakarta.

Pada pemeran tersebut, pemerintah menampilkan sejumlah produk unggulan daerah, salah satunya produk olahan telur asin yang jarang dijumpai di daerah lain.

Produk olahan telur Itik Alabio ini cukup menarik perhatian pengunjung Pameran Pengembangan Usaha Ekonomi Perdesaan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri yang digelar 7-9 November.

Pada pameran Pengembangan Usaha Ekonomi Perdesaan tersebut, sejumlah produk unggulan HSU dipamerkan dalam rangka promosi seperti produk telur asin yang sudah dikemas dan berlabel, dendeng itik, kerupuk belibis, gula batu, wadai duduitan dan sejumlah produk kerajinan lampit dan eceng gondok.

Sebanyak 150 pelaku ekonomi masyarakat dari berbagai kota dan kabupaten ikut dalam pameran.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tarmiji A Karim yang membuka pameran tersebut menyampaikan harapan Menteri Dalam Negeri agar pameran bisa ajang saling tukar informasi dan pengalam antarpemerintah kota kabupaten dan dunia usaha dalam meningkatkan mutu produk unggulan daerah sehingga siap bersaing pada pasar bebas yang tak terelakkan.

"Saya berharap pemerintah daerah bersama kalangan swasta terus mendorong petani dan pengusaha kecil agar lebh mengembangkan produk unggulan daerah sehingga lebih mampu bersaing "katanya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014