Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Ketua Bappeda Kota Banjarmasin Ir Fajar Desira mengharapkan dengan dikukuhkan kalangan "City Changer" (penggiat permukiman berkelanjutan) beberapa hari lalu di Kota Banjarmasin diharapkan dalam lima tahun kedepan kota ini lebih baik dari sekarang.

Harapan tersebut disampaikan Fajar Desira yang dikenal sebagai mantan Kepala Dinas PU Kota Banjarmasin tersebut kepada wartawan di balaikota Banjarmasin, Sabtu, menanggapi dikukuhkannya City Changer setempat, oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin, Irwan Anshari.

Para City Chanjer diharapkan melakukan berbagai aktivitas yang merubah perilaku penduduknya untuk memperbaiki ruang kota.

Berbagi solusi baik tingkat lokal dan global menawarkan kesepatan pada warga untuk menjadi bagian dari kampanye terpadu, bermakna, dan efektif terhadap kota layak huni dengan membawa warga di bawah satu visi.

Agen perubahan kota dimaksud untuk menciptakan "media creative partisipasi" dalam mengkampanyekan "city Changer" melalui media dengan memberikan kesempatan pada warga untuk mengekspresikan ide-ide dan solusi mereka melalui forum terbuka.

Model yang diinginkan melalui program ini adalah menuju pemerataan, sejahtera, dan kota yang berkelanjutan.

Kegiatannya antara lain, membuat kota tempat layak huni, membangun kota tangguh, membangun kota produktif, perencanaan masa depan kota untuk berelanjutan dan hidup berkualitas, membangun kota yang sosial inklusif, aksestebel, pro-poor, adil, dan sensitif gender.

Selain itu untuk membangun sebuah kota khususnya Kota Banjarmasin menjadi kota yang ramah lingkungan, kata Fajar yang juga dikenal sebagai mantan Kepala Dinas Kimprasko setempat tersebut.

Dalam prakteknya nanti City changer mendukung terwujudnya target penyediaan air bersih , pemberantasan pemukiman kumuh,sanitasi kota yang baik, katanya.

Dengan demikian diharapkan dalam lima tahun ke depan Banjarmasin harus terjadi tambahan akses air minum 35 persen, atau ada tambahan akses air minum pertahun sekitar tujuh persen.

Kemudian dalam lima tahun kedepan harus terjadi penurunan permukiman kumuh 12 persen atau penurunan permukiman kumuh per tahun sekitar 2,4 persen, serta harus terjadi tambahan akses sanitasi 40 persen, atau tambahan akses sanitasi per tahun sekitar delapan persen, katanya.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014