Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin dilibatkan dalam upaya penghijauan sabuk hijau (green belt) dalam upaya pelestarian wilayah resapan air Bendungan Tapin, di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Keterlibatan FKH Banjarmasin dalam upaya penghijauan sabuk hijau tersebut tertuang dalam penandatanganan kerjasama (MoU) antara Balai Wilayah Sungai II Kementerian PURP, FKH Banjarmasin, serta Ikatan Pensiunan PU, kata Wakil Ketua FKH  Banjarmasin, Mohammad Ary kepada ANTARA, Minggu.

Menurutnya FKH diundang menghadiri giat nasional Gerakan Nasional Kemitraan Nasional (GNKPA) yang difokuskan di Solo dan di semua daerah yang memiliki bendungan. di Kalsel di bendungan Tapin yang berlangsung Sabtu (5/12).
Kegiatan Penghijauan di kawasan Bendungan Tapin yang dilakukan oleh FKH Banjarmasin (Antaranews Kalsel/Hasan Z)
"Kita, FKH yang merupakan organisasi masyarakat yang diantaranya menjadi wadah komunitas peduli sungai, dipercaya melakukan upaya penghijauan sabuk hijau yang juga berfungsi sebagai konservasi lingkungan menjaga kesinambungan kehidupan flora dan fauna di sekitar bendungan tapin.

Bendungan Tapin sudah mulai diairi sejak bulan Oktober 2020  diperkirakan bendungan akan penuh air akhir maret 2021, jika sudah berfungsi penuh maka akan menyediakan air baku PDAM kapasitas 500 liter per detik, mereduksi banjir sebesar 107 M3 per detik, konservasi air (ground water recharge), menjadi destinasi wisata di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin, 

Selain itu bendungan yang dikerjakan mulai akhir 2015 dengan biaya sebesar Rp1,058 triliun tersebut juga akan menjadi sumber air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 3,30 MW, tambahnya mengutip keterangan dari BWS Wilayah II.
Kegiatan Penghijauan di kawasan Bendungan Tapin yang dilakukan oleh FKH Banjarmasin (Antaranews Kalsel/Hasan Z)
"Tadinya aku membayangkan luas bendungan seperti bendungan PM. Noor ternyata kawasan utama yg terendam tidak luas tapi memanjang aliran kehulu," tambahnya.

Informasi dari salah satu isteri Damang setempat, sungai yang terdampak meninggi permukaan airnya sepanjang sekitar 12 kilometer. "Sayangnya kami belum sempat menyusuri hingga ujung kawasan tersebut. Semoga pada giat berikutnya kita bisa melakukan riset identifikasi flora dan fauna terdampak, khususnya vegetasi yg wajib diselamatkan," tambahnya lagi.
Kegiatan Penghijauan di kawasan Bendungan Tapin yang dilakukan oleh FKH Banjarmasin (Antaranews Kalsel/Hasan Z)

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020