Calon Wali Kota Banjarmasin nomor urut 2, H Ibnu Sina yang menjadi petahana memiliki prestasi untuk pembangunan infrastruktur pinggiran kota, salah satunya jembatan jembatan pulau Bromo yang dipastikan selesai pada akhir tahun ini.
Ibnu Sina yang memimpin Kota Banjarmasin periode 2016-2021 bersama H Hermansyah, dan kembali maju pada Pilkada 2020 ini didampingi H Arifin Noor (Ibnu-Arifin), pasangan calon ini memiliki jejak pembangunan erat pembangunan jembatan pulau Bromo tersebut.
Pasalnya, sang Calon Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor adalah mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin yang membuat komitmen dibangunnya jembatan pulau Bromo di pinggiran kota wilayah Banjarmasin Selatan tersebut.
Jembatan tersebut dibangun sebagai akses warga yang tinggal di pulau Bromo yang sudah lama terisolir, karena tidak ada jalan darat.
Sejauh mana proses pembangunan jembatan pulau Bromo dengan desain jembatan layang tersebut dikerjakan hingga kini.
Menurut manajer pelaksana proyek jembatan Pulau Bromo, Mustafa, pengerjaan struktur utama sudah memasuki tahap finishing. Kini, pihaknya tinggal menyelesaikan pekerjaan erection atau rangka jembatan yang sudah berjalan 50 persen, ditambah pengecoran bagian-bagian lainnya.
"Pengerjaan struktur utamanya sebagian sudah selesai. Kita optimis pengerjaan jembatan ini rampung sesuai kontrak, yakni 30 Desember," kata Mustofa, Rabu.
Mustafa menambahkan, pengerjaan konstruksi bangunan tersebut juga melihat kondisi cuaca dan pasang surut air sungai. Apabila tidak ada kendala, target penyelesaian proyek jembatan gantung pulau Bromo bisa selesai lebih cepat dari kontrak.
Pihaknya juga akan tetap memberlakukan lembur, malam hari hingga pukul 22.00 wita. Karena seluruh karyawan yang mengerjakan proyek jembatan tersebut jumlahnya mencapai sekitar 90 orang. Terkecuali malam Jum’at, seluruh pekerja bisa libur.
Memiliki desain unik dan futuristik, jembatan Pulau Bromo dilengkapi alat penangkal petir. Jembatan gantung utama ini akan membentang sepanjang 100 meter dengan tinggi tower sekitar 15 meter. Sementara di sisi kanan dan kirinya, akan ada tower setinggi 215 meter.
Selain itu, jembatan ini juga dilengkapi dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan tabulampot, tabupot, dan parkir sepeda motor guna memanjakan wisatawan yang akan datang bersantai menikmati jembatan ini, sembari berfoto ria.
"Barangkali ini jembatan pertama di Banjarmasin yang dilengkapi penangkal petir, untuk mencegah kondisi cuaca hujan dan sebagainya. Keunggulan lainnya, jembatan ini bukan hanya sebatas akses penghubung. Tapi juga ada ruang bersantai bersama keluarga, seperti paket wisata,” imbuhnya.
Mustafa menjelaskan, saat ini pihaknya sedang fokus menyelesaikan rangka jembatan gantung yang membentang sepanjang 100 meter.
“Untuk pengerjaan kabel utama sudah selesai, kemudian pemasangan lantai sudah berjalan 50 persen. Termasuk pengerjaan pagar dan ikatan angin,” ucapnya.
Dalam proses pembangunan jembatan tersebut, sejumlah kendala juga didapati, yakni pada segmen pembangunan ke arah Pulau Bromo yang tidak ada akses jalan. Sehingga pembangunan tersebut sangat tergantung dengan kondisi cuaca dan pasang surut air, untuk bisa merapat ke Pulau Bromo.
“Kendalanya sama seperti yang sudah-sudah. Jadi harus datang ambil pasir, semen, batu keluar dan melakukan pengecoran ke seberang,” pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020