Plt Gubernur Kalsel Rudy Resnawan  menghadiri pembukaan pelatihan terhadap seribu relawan pencegahan COVID-19 yang diselenggarakan BNPB dalam rangka menekan kasus penyebaran virus yang hampir satu tahun terjadi di daerah ini.

Pada kesempatan tersebut, Rudy Resnawan mengatakan, pemerintah provinsi bersama kabupaten dan kota terus berusaha meningkatkan aktivitas pencegahan COVID-19.

“Alhamdulilah, penanganan COVID-19 di Provinsi Kalimantan Selatan pelan-pelan sudah bisa diatasi. Dengan pelatihan relawan ini semoga relawan dapat menularkan ilmunya kepada masyarakat," katanya di Banjarbaru Kamis.

Rudy mengatakan,  sangat apresiasi kepada BNPB melalui Satgas Penanganan COVID-19 Bidang Koordinasi Relawan. Dia berharap relawan bisa  menjadi pahlawan yaitu dengan melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat dari COVID -19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

Kegiatan pelatihan relawan dilaksanakan pada 26 November - 2 Desember 2020. Sebanyak 1.000 relawan terpilih akan dilatih pada kegiatan  terdiri dari perwakilan 27 kecamatan, 7 instansi, dan 13 organisasi kemasyarakatan peduli bencana di Kalsel.

Relawan yang berpartisipasi diharapkan menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekitar yang akan membantu sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan masyarakat sehingga bisa menekan persebaran COVID-19.

Satgas Penanganan COVID -19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  melatih 1.000 relawan di Kalimantan Selatan yang tersebar di Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Barito Kuala. 

Pembentukan relawan itu merupakan bagian dari target 10 ribu orang di tujuh provinsi se Indonesia, salah satunya Provinsi Kalsel yang saat ini mulai terjadi penurunan jumlah kasus pasien terdampak Covid-19.

Pelatihan tersebut juga dihadiri Deputi Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan dan Ketua Sub Bidang Pelatihan Satgas Penanganan COVID-19, BNPB,  Prasetyo Nurhadjanto.

Menurut Lilik  pusat dan daerah telah melakukan berbagai upaya  pencegahan dan edukasi ke masyarakat tentang bahaya COVID-19, salah satunya dengan menerjunkan relawan di setiap daerah sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam penanganan virus berbahaya ini.

Diingatkannya, penyebaran COVID-19 masih terjadi di tengah masyarakat. Bahkan dalam seminggu terakhir cenderung meningkat.

“Pandemi belum berakhir sebelum ditemukannya vaksin dan obat Covid 19, makanya sambil menunggu adanya vaksin dan obat mari kita jalankan protokol kesehatan secara disiplin,” kata Lilik.

Ia berharap para relawan yang dilatih melawan penyebaran Covid dapat tampil sebagai Agent of change atau agen perubahan menuju era adaptasi kebiasaan baru yaitu menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas kehidupan.

Lilik juga mengatakan, pandemi COVID-19 mengakibatkan semua sektor pembangunan terdampak dan tidak sedikit yang mengalami kegagalan diri untuk bisa memulihkan diri dan bangkit kembali.

"Kita dapat melalui pandemi ini dengan dua syarat, yaitu jika yang sakit dapat sembuh karena obat dan yang sehat dapat imun jika ada vaksin," jelasnya lagi.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk menjaga yang sehat tetap sehat dan saling bahu membahu dalam penanganan Covid-19 dan menghindari kerumunan yang tidak menerapkan protokol kesehatan. 

“Pandemi COVID-19 ini merupakan tanggung jawab bersama,” ujarnya saat menyampaikan sambutan di pembukaan pelatihan.

Sementara, Ketua Sub Bidang Pelatihan Satgas Penanganan Covid-19, Prasetyo Nurhadjanto menambahkan, pelatihan relawan ini bertujuan untuk membentuk agen perubahan COVID-19 yang mau berkontribusi membantu pemerintah dan masyarakat. 

“Saat ini telah terdaftar 32.000 relawan dan akan dibentuk 1.000 relawan lagi di Kalimantan Selatan untuk dilatih  menjadi agen perubahan prilaku dan membantu sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan ke masyarakat," ujarnya.

Setelah mendapatkan pelatihan, diharapkan para relawan akan memiliki pemahaman yang tepat terkait penanganan COVID-19 agar secara otomatis bergerak untuk melakukan sosialisasi serta pemantauan protokol kesehatan penanganan Covid-19 mulai dari lingkungan keluarga hingga ke masyarakat.

Ditanya apakah pelatihan relawanini dilakukan terlambat, menurutnya Satgas sudah memberikan materi yang sama melalui dalam jaringan (daring) sejak April lalu. Pelatihan relawan kali ini merupakan bagian dari kegiatan itu, ujarnya.
 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020