Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Komisi II DPRD Kotabaru, Kalimantan Selatan, melaksanakan kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat, guna belajar pengelolaan pasar dan pengembangan sektor perikanan.

Ketua DPRD Kotabaru, Hj Alfisah, Jumat mengatakan, sesuai agenda program kerja dewan, Oktober ini melaksanakan studi banding dengan tiga kelompok berbeda sesuai dengan komisi di tiga daerah tujuan, yakni Surabaya (Jawa Timur) bagi Komisi III ke Sulawesi Selatan bagi Komisi I dan Bandung (Jawa Barat) oleh Komisi II.

Dia menjelaskan, masing-masing komisi dipimpin oleh unsur pimpinan, Wakil Ketua, Mukhni bersama Komisi III ke Surabaya, Wakil Ketua M Arif bersama Komisi I ke Sulawesi Selatan dan ketua, Alfisah bertugas mendampingi rombongan Komisi II di Bandung.

Wakil Ketua Komisi II, Suhartono mengatakan, sesuai dengan ruang lingkup sebagai mitra kerja komisi, pihaknya melaksanakan studi banding di dinas pengelolaan pasar Kota Bandung dan dinas kelautan & perikanan Provinsi Jawa Barat.

"Sesuai bidang yang ditangani komisi II yakni sektor ekonomi dan keuangan mencakup masalah pengelolaan pasar. Dalam studi banding selama lima hari ini kami akan mengkaji banyak hal menyangkut pengelolaan, manajemen, keamanan," ujar Suhartono.

Agenda tersebut, kata dia, merupakan kelanjutan dari hasil studi banding sebelumnya di dinas pasar Kota Banjarmasin beberapa waktu lalu. Tujuan besarnya adalah, bagaimana strategi untuk meningkatkan pendapatan dari sektor ini bagi Kotabaru.

Demikian halnya dengan dinas kelautan dan perikanan, menurut Suhartono, banyak hal yang bisa dipelajari di Provinsi Jawa Barat ini, karena diketahui banyak masyarakatnya mampu mendapatkan kesejahteraan dari pengembangan sektor perikanan.

Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis mengatakan, dua target dalam kunjungan kerja bagi komisi yang dipimpinnya karena menganggap dua sektor tersebut belum tertangani secara maksimal di Kotabaru.

"Dari studi banding di Banjarmasin diketahui, betapa besar potensi pendapatan yang diperoleh dari sektor pasar, sementara di Kotabaru selama ini belum tergarap dengan maksimal," ujar Syairi.

Data Badan Pusat Statistik Kotabaru, pendapatan dari retribusi daerah pada 2013 sebesar Rp13,503 miliar lebih dari yang ditarget sebesar Rp14, 142 miliar lebih atau baru 95 persen yang dapat direalisasikan.

Apabila sektor ini dikelola dengan profesional, Syairi optimis akan dapat mendongkrak pencapaian realisasi pendapatan asli daerah selain pajak.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014