Paringin, (Antaranews Kalsel) - Pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Balangan, optimis penghasilan tahun 2014 dapat mencapai Rp 8 miliar.

Direktur Rumah Sakit Balangan Drg Sudirman, Kamis, di Paringin,  mengakui, 60 persen pendapatan rumah sakit sesungguhnya disumbang dari sektor penjualan obat-obatan dan 40 persen dari pelayanan.

Dirman mengatakan, pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Balangan terus berkomitmen memaksimalkan pendapatan rumah sakit dari sektor pengelolaan melaui pelayanan medis dan penjualan obat-obatan. 

"Hingga sekaran pengelolaan apotek di rumah sakit sudah maksimal, namun saat ini pengadaan obat-obatan masih dalam tahap tender proyek pengadaan, shingga selalu terjadi kekurangan stok obat-obatan," jelasnya.

Sudirman menyebutkan penghasilan rumah sakit dari tahun ketahun terus menunjukan peningkatan yang baik, sehingga dapat membantu pendapatan asli daerah guna turut mensukseskan pembangunan di Kabupaten Balangan.

"Selama menjabat dari tahun 2010 hingga sekarang, Rumah Sakit Umum Daerah Balangan bisa membukukan penghasilan pada kisaran Rp 6 miliar pada tahun 2013, dan tahun 2014 ini optimis dapat mencapai Rp 8 miliar,” harapnya.

Dirman menambakan, karena adanya program  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagai jaminan kesehatan masyarakat, sehingga rumah sakit mendapatkan penghasilan tambahan dari tindakan medis dan obat dari program tersebut.

Namun, kata dia, yang paling membuat dirinya optimis akan meningkatnya penghasilan, yakni dengan berubahnya status Rumah Sakit Umum Daerah Balangan menjadi Badan Lembaga Usaha Daerah pada tahun 2015 mendatang.

"Dengan Pelayanan Badan Lembaga Usaha Daerah, rumah sakit nantinya  akan lebih profesional karena adanya kewenangan pengambilan keputusan yang lebih cepat oleh pimpinan, dimana sistemnya rumah sakit akan memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan sendiri.

Selama kata Dirman, status dan manajeman rumah sakit masih di bawah dinas terkait, seharusnya manajemen rumah sakit berdiri sendiri karena menyangkut pelayanan langsung kepada masyarakat, sehingga kepentingan masyarakat tidak terpengaruh rumitnya sistem.

"Jika sudah berstatus Badan Lembaga Usaha Daerah, manajemen akan lebih baikdan lebih mudah mengambil keputusan, seperti mempersatukan para medis, serta membentuk sistem kerja yang efektif dan efisien," pungkasnya.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014