Calon Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Nomor Urut4 dari Paslon SABIL, H Saban Effendi, menyampaikan semua pihak tentu sudah sepakat agar tidak ada tambang batu bara di HST, yang akan mengancam kelestarian lingkungan dan potensi alam yang ada.

Ia mengatakan, memang perizinan pertambangan merupakan wewenang dari pemerintah pusat, namun bukan berarti tidak ada upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya ekploitasi meratus, disamping potensi pertanian yang telah dibangun di HST seperti irigasi di Batang Alai serta lainnya.

"Kita manfaatkan irigasi untuk membangun sektor pertanian, sebab nantinya kalau hutan Meratus di tambang, itu jelas mengotori lahan pertanian yang ada di Kabupaten HST," katanya, beberapa waktu lalu.

Dijelaskan dia, selama ini sepakat baik pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat HST untuk tidak ada tambang di HST, saat dirinya jadi anggota DRPD HST juga sudah berkunjung ke Kementerian ESDM.

Baca juga: Teladani dan cintai ulama dan habaib terdahulu, SABIL dan tim ziarah makam

Kunjungan pihaknya tersebut juga melibatkan unsur masyarakat, dalam upaya menyampaikan aspirasi penolakan tentang adanya perizinan tambang batu bara di wilayah Kabupaten HST, dan ini juga menjadi bagian visi misi SABIL untuk menyelamatkan Meratus (Save Meratus).

Calon Wakil Bupati HST, H Abdillah Alaydrus, mengatakan pada saat sosialisasi kampanye pihaknya menyarankan kepada masyarakat jangan sampai menjual tanahnya kepada pihak penambang.

"Karena kalau tidak dijual maka tidak akan bisa menambang, karena pengalaman saya pernah bertugas di Kabupaten Tapin, tepatnya di Desa Salam Babaris pada saat masyarakat menjual tanah kepada penambang mereka makmur, dan akhirnya habis untuk konsumsi saja duitnya," katanya.

Padahal menurut dia, setelah dijual maka masyarakat terutama kalangan petani akan kehilangan lahan untuk bercocok tanam atau berkebun, sedangkan lahan yang sudah ditambang kondisinya juga tidak cukup baik lagi.

Baca juga: SABIL yakin mampu tingkatkan kesejahteraan masyarakat, bawa HST lebih maju

Ke depannya, apabila terpilih pihaknya  berharap kawasan pegunungan Meratus dapat menjadi kawasan pariwisata, karena saat ini wilayah tersebut tidak hanya dikenal di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) saja, tetapi bahkan secara nasional.

Prioritas pembangunan dilakukan dengan membenahi infrastruktur jalan, jalan bisa dapat diakses melalui kendaraan roda dua, mungkin saat ini untuk menuju ke sana itu memerlukan waktu dengan jalan kaki itu sekitar sekitar sembilan jam, maka ke depannya bisa dikurangi jarak dan waktu tempuhnya.

Ditambahkan dia, menanggapi adanya informasi beberapa pejabat yang membeli tanah di wilayah pegunungan Meratus, pihaknya berprasangka baik saja dan agar penggunaannya bukan untuk tambang batu bara.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020