Amuntai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Peran orang tua, dan guru, serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendorong minat baca anak didik, karena maraknya teknologi permainan dan pusat-pusat hiburan berdampak mengalihkan kebiasaan membaca buku.


Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, Rusmanuddin, di Amuntai, Rabu mengatakan mengembangkan minat, dan kegemaran membaca bukan terhadap anak didik, kini bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah melalui kantor perpustakaan.

"Akan tetapi sudah menjadi tugas bersama, termasuk orang tua dan stakeholder," ujar dia melalui rilis Pemkab setempat.

Rusmanuddin menyadari, bahwa tradisi membaca masyarakat Indonesia masih rendah, sehingga disamping peran pemerintah melalui perpustakaan daerah, maka perlu dukungan berbagai pihak untuk mengembangkan minat baca dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Berbagai upaya terus dilakukan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpustarda) Hulu Sungai Utara untuk mengembangkan minat baca di antaranya, dengan memberikan bimbingan teknis (bimtek) bagi pengelola perpustakaan sekolah dan desa agar bisa memberikan layanan sesuai stardar yang berlaku.

Ia mengingatkan bahwa fungsi perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat (long life education) terus diupayakan pemerataan layanannya di wilayah kecamatan hingga wilayah terpencil.

Di Kabupaten Hulu Susngai Utara, kata Rusmanuddin baru sekitar 56 desa dari 214 desa yang memiliki perpustakaan desa.

Dijelaskan, sesuai Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2014 pemerintah daerah wajib mempromosikan minat baca diantaranya dengan memberikan bimtek kepada pengelola perpustakaan untuk meningkatkan layanan perpustakaan.

Selain itu pemerintah juga berkewajiban menjamin layanan ini tersedia secara merata di wilayah masing-masing agar bisa menikmati layanan perpustakaan.

"Bahkan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil atau masyarakat yang memiliki keterbelakangan dan cacat fisik berhak memperoleh layanan secara khusus," jelasnya.

Rusmanuddin menegaskan aspek pelayanan perpustakaan sangat penting karena disana terletak peran perpustakaan dalam mengembangkan minat dan kegemaran membaca.

"Setiap tahun kami gelar penghargaan kepada pengunjung yang paling sering berkunjung ke perpustakaan dengan memberikan hadiah" katanya.

Perpustarda HSU juga setiap tahun menggelar lomba bercerita bagi pelajar dan layanan bercerita keliling ke taman kanak-kanak dan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Dan sosialisasi serta membagikan brosur atau famlet himbauan gemar membaca ke masyarakat dan sekolah.

Ia juga berharap pengelola atau petugas perpustakaan bisa merubah imej menjadi lebih baik dengan memberikan pelayanan yang ramah kepada pengungjung dan membenahi lingkungan perpustakaan lebih kondusif dan nyaman.

"Alhamdulillah tahun ini kita mendapat bantuan 1 unit mobil perpustakaan keliling, bantuan buku bagi perpustakaan desa, sekolah mesjid dan pondok pesantren dari propinsi" kata Rusmanuddin.

Rencananya pada 2015, Perpustarda HSU juga akan membangun 1 unit perpustakaan percontohan di Kecamatan Sungai Pandan bantuan propini untuk menambah keberadaan perpustakaan percontohan sebelumnya sudah didirikan di Kecamatan Danau Panggang.

Kantor Perpustakaan Daerah HSU juga sudah lama memiliki layanan hot spot bagi pengunjung dan ruang bermain edukasi anak serta layanan audio visual dan depo arsip.

  Khusus depo arsip, kata Rusmanuddin Kearsipan Kabupaten HSU pada 2013 mendapatkan juara harapan I tingkat nasional dan menjadi rujukan studi banding bagi sejumlah pengelola perpustakaan kabupaten/kota di Kalsel.   

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014