Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Besarnya potensi kelautan di wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, tidak kalah dengan potensi daratan Kotabaru, ujar Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani.


"Di lautan Kotabaru ada potensi mutiara, hasil perikanan, dan minyak dan gas (migas)," kata Irhami pada acara Pencanangan Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN), yang dihadiri sejumlah kementerian di Kotabaru, Senin.

Selain ikan, rumput laut, dan kerang mutiara, laut Kotabaru juga memiliki potensi cadangan Migas yang cukup besar, seperti yang ada di Blok Sebuku dan Blok Segiri.

Sebagian besar potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar tersebut, dalam kenyataanya hingga kini baru sebagian kecilnya saja yang diolah, sementara sebagian besarnya masih belum dimanfaatkan.

Menurut Bupati, untuk bisa mengelola sumber daya kelautan di Kotabaru, perlu campur tangan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, melalui turunya program-program ke Kotabaru.

Irhami menjelaskan, potensi kelautan perikanan yang dimiliki Kotabaru cukup besar, yaitu, potensi lestari yang terdiri dari perairan laut 67.021 ton pertahun dengan luas perairan 38,490 km2, perairan umum 23.181 ton pertahun dengan luas areal 168.050 ha.

Budidaya air payau (tambak) 22.450 ton pertahun dengan luas areal yang memungkinkan untuk dijadikan tambak 52.900 ha. budidaya air tawar (kolam) sebesar 22,5 ton pertahun dengan luas areal 46 ha.

Bupati mengemukakan, jumlah kecamatan di wilayah pesisir dan pantai sebanyak 14 kecamatan yang terdiri dari; desa nelayan laut/pantai berjumlah 119 desa, desa nelayan perairan umum berjumlah 7 desa, dan desa pembudidaya ikan air tawar berjumlah 21 desa.

Nelayan, petani ikan, pengusaha dan buruh perikanan serta wanita dan taruna tani terdiri dari; nelayan laut/pantai sebanyak 17.169 orang, nelayan perairan umum 788 orang, pembudidaya tambak 1.311 orang, pembudidaya kolam 55 orang, pengusaha dan buruh 160 orang, serta wanita/taruna tani sebanyak 164 orang.

Target sasaran jumlah nelayan pada 2014 untuk nelayan laut sebanyak 23.000 orang, nelayan umum 2.500 0rang, dan non nelayan pada sub sektor perikanan sebanyak 900 orang.

"Sasaran pendapatan nelayan, yaitu untuk nelayan laut sebesar Rp2,3 juta, dan untuk nelayan umum sebesar Rp1,5 juta," kata Irhami dalam sambutanya.

Budidaya yang dikembangkan di Kotabaru, lanjuit dia, meliputi tambak udang dan bandeng, keramba jaring apung (kja) ikan kerapu, budidaya teripang, budidaya rumput laut, budidaya kerang mutiara dan kolam mas/nila. Dengan hasil laut terdiri dari udang, lobster, kepiting/rajungan, kerapu, ikan bawal, ikan pelagis dan ikan teri.

"Dengan potensi tersebut, kami mengharapkan peran pemerintah pusat agar nelayan di Kotabaru lebih sejahtera dan tidak lagi dibawah standar," harapnya.

  Bahkan Kotabaru sangat layak untuk ditetapkan menjadi pusat pengembangan maritim nasional, terlebih perairan di Kotabaru masuk jalur alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II.   

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014