Alex Rins, setelah finis runner-up di Grand Prix Eropa pada Minggu, semakin berambisi mengejar titel juara dunia MotoGP ketika peluang masih terbuka di dua seri pemungkas.

Pebalap tim Suzuki Ecstar itu memimpin 16 lap pertama balapan di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol namun kehilangan posisinya ketika melebar di Tikungan 11, karena salah mengoper gigi, sehingga menyerahkan pimpinan lomba kepada rekan satu timnya Joan Mir, yang kemudian meraih kemenangan perdananya di kelas premier.

Kedua pebalap Spanyol itu membawa Suzuki finis 1-2 untuk pertama kalinya sejak GP Jerman 2982.

Baca juga: Suzuki uji purwarupa GSX-RR di Motegi

Kemenangan itu membuat Mir semakin kokoh di pucuk klasemen dengan margin 37 poin dari Rins dan Fabio Quartararo yang memiliki poin sama di peringkat kedua, dengan 50 poin maksimal tersisa hingga akhir musim.

"Tentunya aku senang meraih tambahan 20 poin di kejuaraan. Joan, rekan satu timku, di akhir balapan dia tampil menekan dan aku melakukan kesalahan kecil di Tikungan 11, aku salah memasukkan gigi dan ini mengorbankan posisi pertamaku," kata Rins seperti dilansir laman resmi MotoGP.

"Dia menyalipku dan aku mencoba untuk menjaga jarak tapi itu sangat sulit karena dia terus melaju.

"Tapi pada akhirnya aku sangat senang dengan diriku, dengan Suzuki. Kita lihat pekan depan apakah kami bisa lebih baik.

Baca juga: Rins bisa kalahkan dua legenda MotoGP; Rossi dan Marquez

Mir hanya perlu menjaga jaraknya minimal 26 poin dari rival-rivalnya setelah GP Valencia usai untuk mengunci gelar juara dunia.

"Ini musim yang luar biasa bagi kami dan Suzuki," kata Rins setelah naik podium untuk ketiga kalinya secara beruntun.

"Dengan dua balapan tersisa, Joan kini membuka jarak yang lebar. Kami akan terus bertarung untuk finis podium dan pertama dan pada akhirnya kita lihat di mana kami berada.

"Terpaut 37 poin di belakang dia, aku rasa masih ada kesempatan. Aku bisa bilang dia sedikit lebih jauh dan menjadi favorit juara. Tapi ayo kita lakukan," pungkasnya.
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020