Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R Djoemadi mengatakan hingga tahap ke tujuh, realisasi penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) telah mencapai 99,18 persen.
"Untuk penyaluran BST tahap satu sampai dengan tujuh sudah terealisasi 99,18 persen," kata Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
PT Pos saat ini mengambil peran penting dalam realisasi program pemerintah terkait Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) yaitu dalam penyaluran BST kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdampak COVID-19.
Upaya percepatan PEN dilakukan diantaranya melalui perpanjangan berbagai program Kementerian Sosial dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) sampai dengan Desember 2020.
Penyaluran BST tahap delapan direalisasikan pada November 2020 dan berlanjut hingga Desember 2020 untuk tahap sembilan dengan nilai bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan per KPM.
BST menjangkau sembilan juta KPM diseluruh Indonesia kecuali DKI Jakarta yang mendapatkan Bansos Sembako. Dari sembilan juta KPM yang menjadi target BST, sebanyak 8,6 juta KPM yang disalurkan PT Pos dengan serapan hingga tahap enam mencapai 96,79 persen.
Sebelumnya BST telah disalurkan pada April-Juni 2020 dengan nilai bantuan sebesar Rp600 ribu per KPM, kemudian berkurang menjadi Rp300 ribu per KPM pada Juli-Desember 2020 seiring dengan bantuan-bantuan lain yang juga diberikan oleh berbagai kementerian/lembaga.
Lebih lanjut Faizal mengatakan PT Pos juga melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) sebanyak 136.384 KPM.
Secara nasional di 33 Provinsi, Penyaluran BLT Dana Desa menurut data Kementerian Desa PDTT telah tersalur sebanyak Rp48,38 triliun atau 67,95 persen.
"PT Pos Indonesia optimistis penyaluran BST tahap lanjutan ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah dengan terus mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, memperbanyak titik layanan, memperpanjang jam layanan, serta memperluas kerja sama komunitas di daerah," kata Faizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Untuk penyaluran BST tahap satu sampai dengan tujuh sudah terealisasi 99,18 persen," kata Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
PT Pos saat ini mengambil peran penting dalam realisasi program pemerintah terkait Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) yaitu dalam penyaluran BST kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdampak COVID-19.
Upaya percepatan PEN dilakukan diantaranya melalui perpanjangan berbagai program Kementerian Sosial dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) sampai dengan Desember 2020.
Penyaluran BST tahap delapan direalisasikan pada November 2020 dan berlanjut hingga Desember 2020 untuk tahap sembilan dengan nilai bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan per KPM.
BST menjangkau sembilan juta KPM diseluruh Indonesia kecuali DKI Jakarta yang mendapatkan Bansos Sembako. Dari sembilan juta KPM yang menjadi target BST, sebanyak 8,6 juta KPM yang disalurkan PT Pos dengan serapan hingga tahap enam mencapai 96,79 persen.
Sebelumnya BST telah disalurkan pada April-Juni 2020 dengan nilai bantuan sebesar Rp600 ribu per KPM, kemudian berkurang menjadi Rp300 ribu per KPM pada Juli-Desember 2020 seiring dengan bantuan-bantuan lain yang juga diberikan oleh berbagai kementerian/lembaga.
Lebih lanjut Faizal mengatakan PT Pos juga melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) sebanyak 136.384 KPM.
Secara nasional di 33 Provinsi, Penyaluran BLT Dana Desa menurut data Kementerian Desa PDTT telah tersalur sebanyak Rp48,38 triliun atau 67,95 persen.
"PT Pos Indonesia optimistis penyaluran BST tahap lanjutan ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah dengan terus mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, memperbanyak titik layanan, memperpanjang jam layanan, serta memperluas kerja sama komunitas di daerah," kata Faizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020