Sebanyak 7.407 guru sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) beserta semua petugas sekolah seperti petugas kebersihan, keamanan dan TU serta petugas lainnya di Kota Surabaya, Jawa Timur, telah menjalani swab test COVID-19.

"Dari 7.407 guru yang dites swab, hasilnya yang positif 180 guru dan yang negatif 7.101 guru," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, bagi yang positif langsung mendapat perawatan dan saat ini mereka sudah sembuh semuanya. "Kemudian sisanya sebanyak 126 guru masih dinyatakan invalid, sehingga mereka akan dites kembali untuk memastikan kesehatannya," kata Febri.

Langkah selanjutnya, kata Febri, Pemkot Surabaya masih akan memformulasikan sekolah tatap muka. Nantinya, kata dia, Dinas Pendidikan Surabaya akan menyampaikan nama-nama siswa dari 18 sekolah yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka.

"Jadi, awalnya 21 sekolah yang akan dilakukan uji coba sekolah tatap muka, tapi setelah dilakukan assessment, hanya sekitar 18 sekolah yang bisa dijadikan uji coba sekolah tatap muka itu," katanya.

Menurut Febri, kemungkinan besar yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka itu kelas IX atau kelas 3 SMP. Nantinya, lanjut dia, Dispendik akan menyetorkan nama-nama siswa kelas IX yang berasal dari 18 sekolah itu.

"Setelah itu, Satgas COVID-19 dan Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan akan merapatkan secara teknis uji coba sekolah tatap muka itu. Tentunya, nanti siswa-siswa ini akan dilakukan tes swab terlebih dahulu. Ketika siswa itu dites swab, maka orang tuanya akan menyesuaikan atau akan dites swab juga," ujarnya.

Oleh karena itu, ia kembali memastikan bahwa uji coba sekolah tatap muka itu akan dilakukan terlebih dahulu bagi siswa kelas IX atau kelas 3 SMP. Sedangkan bagi tingkat SD, masih akan dirapatkan lebih lanjut.

"Jadi, ayo kita terus jaga protokol kesehatan kapan pun dan dimana pun berada, supaya pandemi ini bisa segera hilang dari Kota Surabaya," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020