Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan bersama Balai Penelitian Tanaman Palama Manado, Sulawesi Utara, melakukan kajian potensi pengembangan dan budidaya aren sebagai sumber peningkatan ketahanan pangan, energi alternatif dan komoditas atau produk unggulan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tabalong, Erwan di Tanjung, Kamis, mengatakan aren sangat potensial dikembangkan di Bumi Saraba Kawa itu sehingga Dinas Perkebunan setempat menjalin kerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Palama (Balitpalma) Manado melakukan kajian potensi tanaman penghasil nira itu.
"Dinas Perkebunan bersama Balitpalma Manado akan melakukan kajian potensi aren di 12 kecamatan di Tabalong sebagai persiapan pengembangan budidaya aren di daerah ini," jelas Erwan.
Kepala Dinas Perkebunan Tabalong, Mugeni mengatakan potensi pengembangan aren di wilayah itu cukup besar bahkan produk unggulan itu sudah diujicoba di lima kecamatan.
"Saat ini sudah ada sekitar 20.750 tanaman aren yang kami ujicoba di lima kecamatan," katanya.
Mugeni menambahkan saat ini luas areal perkebunan aren di Tabalong mencapai 90.000 hektare dan sekitar 70.000 hektare ditanami karet, sisanya jenis komoditas lain.
Dalam paparannya, perwakilan Balitpalma Manado, DR Noli L Barri MSi mengatakan tanaman aren merupakan produk strategis untuk masa depan karena hampir semua bagian tanaman aren bisa dimanfaatkan mulai dari gula aren, buahnya hingga ijuk.
"Kami akan membentuk tim survei bersama Dinas Perkebunan Tabalong untuk melakukan survei budidaya dan ekonomi di wilayah Tabalong yang potensial untuk pengembangan aren," jelas Noli.
Data Dinas Perkebunan Tabalong menyebutkan potensi tanaman aren terbanyak di Kecamatan Muara Uya seluas 105 hektare, Tanta 104 hektare dan Jaro 65 hektare.
Survei lingkungan hidup mencakup vegetasi, topografi dan jenis tanah serta aspek ekonomi akan mulai dilaksanakan 10 sampai 14 Oktober 2014 di 12 kecamatan.
Terkait aspek ekonomi, anggota tim Balitpalma Manado, DR Ronald TP Hutapea menjelaskan, pihaknya perlu melihat aspek pemasaran dari produk aren mencakup luas wilayah, produksi dan produktivitasnya.
"Aspek pemasaran juga perlu dikaji terkait pengembangan dan budidaya aren di Tabalong, termasuk produksi dan produktivitasnya," jelas Ronald.***2***
(T.KR-HLN/B/A039/A039) 09-10-2014 11:47:10
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tabalong, Erwan di Tanjung, Kamis, mengatakan aren sangat potensial dikembangkan di Bumi Saraba Kawa itu sehingga Dinas Perkebunan setempat menjalin kerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Palama (Balitpalma) Manado melakukan kajian potensi tanaman penghasil nira itu.
"Dinas Perkebunan bersama Balitpalma Manado akan melakukan kajian potensi aren di 12 kecamatan di Tabalong sebagai persiapan pengembangan budidaya aren di daerah ini," jelas Erwan.
Kepala Dinas Perkebunan Tabalong, Mugeni mengatakan potensi pengembangan aren di wilayah itu cukup besar bahkan produk unggulan itu sudah diujicoba di lima kecamatan.
"Saat ini sudah ada sekitar 20.750 tanaman aren yang kami ujicoba di lima kecamatan," katanya.
Mugeni menambahkan saat ini luas areal perkebunan aren di Tabalong mencapai 90.000 hektare dan sekitar 70.000 hektare ditanami karet, sisanya jenis komoditas lain.
Dalam paparannya, perwakilan Balitpalma Manado, DR Noli L Barri MSi mengatakan tanaman aren merupakan produk strategis untuk masa depan karena hampir semua bagian tanaman aren bisa dimanfaatkan mulai dari gula aren, buahnya hingga ijuk.
"Kami akan membentuk tim survei bersama Dinas Perkebunan Tabalong untuk melakukan survei budidaya dan ekonomi di wilayah Tabalong yang potensial untuk pengembangan aren," jelas Noli.
Data Dinas Perkebunan Tabalong menyebutkan potensi tanaman aren terbanyak di Kecamatan Muara Uya seluas 105 hektare, Tanta 104 hektare dan Jaro 65 hektare.
Survei lingkungan hidup mencakup vegetasi, topografi dan jenis tanah serta aspek ekonomi akan mulai dilaksanakan 10 sampai 14 Oktober 2014 di 12 kecamatan.
Terkait aspek ekonomi, anggota tim Balitpalma Manado, DR Ronald TP Hutapea menjelaskan, pihaknya perlu melihat aspek pemasaran dari produk aren mencakup luas wilayah, produksi dan produktivitasnya.
"Aspek pemasaran juga perlu dikaji terkait pengembangan dan budidaya aren di Tabalong, termasuk produksi dan produktivitasnya," jelas Ronald.***2***
(T.KR-HLN/B/A039/A039) 09-10-2014 11:47:10
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014