Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan Dyan Pramono Effendy menyebutkan nilai tukar petani di provinsi ini pada September 2014 naik.


"Nilai tukar petani (NTP) di Kalsel pada September 2014 tercatat 99,17, atau naik 0,07 persen dibandingkan dengan Agustus 2014 yang ketika itu menurun 0,29 dibandingkan Juli 2014 yang mencapai 99,40," katanya di Banjarmasin, Rabu.

Menurut dia, naiknya NTP Kalsel September 2014 disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan lebih kecil, yaitu sebesar 0,28 persen.

Dilihat dari subsektornya, empat subsektor pertanian yang mengalami penurunan NTP, dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP pada Septermber 2014, tuturnya dalam jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, Jalan KS Tubun (Pekauman) Banjamasin.

Subsektor pertanian yang mengalami kenaikan pada September 2014 tersebut , yaitu subsektor tanaman pangan naik 0,50 persen, holtikultura 0,79 persen, peternakan 0,09 persen, perikanan 0,80 persen. Sementara subsektor perkebunan rakyat turun 1,41 persen.

Faktor lain yang turut mempengaruhi NTP Kalsel pada September 2014, yaitu terjadinya inflasi pedesaan di Kalsel sebesar 0,29 persen akibat naiknya indeks pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,18 persen.

Selain itu, naiknya subkelompok makanan jadi sebesar 0,26 persen, perumahan 0,37 persen, sandang 0,27 persen, kesehatan 0,52 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,64 persen, serta subkelompok transportasi dan komunikasi naik 0,44 persen.

Sementara untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalsel pada September 2014 sebesar 103,07 atau naik 0,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Agustus 2014).

Pada September 2014, secara nasional, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,37 persen, sebaliknya Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami penurunan NTP terbesar 1,04 persen.

Penurunan NTP di "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) Kalteng pada September 2014, mungkin karena dalam bulan itu sebagian wilayah yang menjadi sentra pertanian sedang panen padi sawah.

Sedangkan sebelumnya (Agustus 2014), secara nasional, Provinsi Lampung mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,06 persen, dan sebaliknya terendah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

  Sebelumnya lagi (Juli 2014), secara nasional, Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,16 persen, sebaliknya Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami penurunan NTP terbesar yaitu 1,16 persen.   

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014