Bunda PAUD Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan Hj Anisah Rasyidah Wahid mengatakan Alat Permainan Edukatif yang dibikin sendiri oleh tenaga pendidik PAUD hendaknya mampu mencapai enam aspek pendidikan bagi peserta didik.
"Satu buah Alat Permanan Edukatif hemdaknya mencapai enam aspek yakni aspek Agama, Fisio Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial emosional dan Aspek Seni," ujar Anisah.
Anisah mengatakan, APE juga harus memenuhi unsur keamanan, bahan mudah didapat dan murah harganya serta bebas dari bahan kimia berbahaya.
Menutup Lomba Kreativitas Pendidik PAUD belum lama ini di Sekretariat PKK HSU, Anisah berharap Lomba Kreativitas ini memberikan manfaat bagi pendidik PAUD dalam mengembangkan pendidikan.
Sebanyak sembilan kelompok pemdidik PAUD dan anggota PKK dari sembilan kecamatan mengikuti Lomba Kreativitas, kecuali Kecamatan Paminggir.
Kebanyakan peserta menggunakan bahan baku kertas kardus, kertas origami, botol bekas namun ada juga peserta dari Kecamatan Haur Gading menggunakan bahan kerajinan purun untuk membikin APE.
Peserta mengkreasikan bentuk, warna, huruf, angka dan gerak agar APE mampu menarik perhatian dan minat anak untuk belajar sambil bermain.
Ketua Pokja II PKK HSU Lailatanur Raudah selaku panitia penyelenggara lomba menilai APE tidak harus mahal dan mewah.
"Mungkin bagi orang yang bukan pendidik PAUD melihat APE yanhg dibuat dalam perlombaan ini terkesan biasa saja dan tidak mewah, namun APE yang dibikin dari barang bekas ini memiliki aspek pendidikan yang bagus bagi anak usia," terangnya.
Ia menegaskan, panitia tidak mencari kemewahan dalam membuat APE terpenting enam aspek pendidikan bagi anak usia dini tercapai.
Panitia lomba mengumumkan sebagai juara pertama Kelompok tenaga pendidik PAUD dari Kecamatan Haur Gading, juara kedua Sei Tabukan dan juara ketiga Amuntai Selatan.
Selain melaksanakan Lomba Kreativitas pendidik PAUD, kata Lailatanur, pihaknya juga melaksanakan Lomba Presentasi Pendidik PAUD di saat yang bersamaan namun diruang yang berbeda di Gedung Sekretariat PKK.
Sehari sebelumnya juga dilaksanakan Sosialisasi UP2K dimana diterapkan Protokol Kesehatan di setiap event yang dilaksanakan.
Ketua TP PKK HSU saat menutup perlombaan mengingatkan semua pihak untuk berkomitmen memberikan perhatian terhadap pendidikan anak.
"Tidak hanya tenaga pendidik, tapi juga orang tua dan lingkungan masyarakat bertanggung jawab memperhatikan pola pengasuhan positif, memperhatikan perkembangan anak dan remaja agar mereka tumbuh menjadi generasi berkualitas," kata Anisah.
Menurutnya, anak harus dipersiapkan sejak dini agar anak tumbuh menjadi remaja berkepribadian kuat, cerdas dan bertanggung jawab, mengingat banyak tantangan pendidikan di era kemajuan Iptek saat ini, bisa mengakibatkan anak terjerumus dalam pergaulan/sex bebas, narkoba, kriminalitas anak dan sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Satu buah Alat Permanan Edukatif hemdaknya mencapai enam aspek yakni aspek Agama, Fisio Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial emosional dan Aspek Seni," ujar Anisah.
Anisah mengatakan, APE juga harus memenuhi unsur keamanan, bahan mudah didapat dan murah harganya serta bebas dari bahan kimia berbahaya.
Menutup Lomba Kreativitas Pendidik PAUD belum lama ini di Sekretariat PKK HSU, Anisah berharap Lomba Kreativitas ini memberikan manfaat bagi pendidik PAUD dalam mengembangkan pendidikan.
Sebanyak sembilan kelompok pemdidik PAUD dan anggota PKK dari sembilan kecamatan mengikuti Lomba Kreativitas, kecuali Kecamatan Paminggir.
Kebanyakan peserta menggunakan bahan baku kertas kardus, kertas origami, botol bekas namun ada juga peserta dari Kecamatan Haur Gading menggunakan bahan kerajinan purun untuk membikin APE.
Peserta mengkreasikan bentuk, warna, huruf, angka dan gerak agar APE mampu menarik perhatian dan minat anak untuk belajar sambil bermain.
Ketua Pokja II PKK HSU Lailatanur Raudah selaku panitia penyelenggara lomba menilai APE tidak harus mahal dan mewah.
"Mungkin bagi orang yang bukan pendidik PAUD melihat APE yanhg dibuat dalam perlombaan ini terkesan biasa saja dan tidak mewah, namun APE yang dibikin dari barang bekas ini memiliki aspek pendidikan yang bagus bagi anak usia," terangnya.
Ia menegaskan, panitia tidak mencari kemewahan dalam membuat APE terpenting enam aspek pendidikan bagi anak usia dini tercapai.
Panitia lomba mengumumkan sebagai juara pertama Kelompok tenaga pendidik PAUD dari Kecamatan Haur Gading, juara kedua Sei Tabukan dan juara ketiga Amuntai Selatan.
Selain melaksanakan Lomba Kreativitas pendidik PAUD, kata Lailatanur, pihaknya juga melaksanakan Lomba Presentasi Pendidik PAUD di saat yang bersamaan namun diruang yang berbeda di Gedung Sekretariat PKK.
Sehari sebelumnya juga dilaksanakan Sosialisasi UP2K dimana diterapkan Protokol Kesehatan di setiap event yang dilaksanakan.
Ketua TP PKK HSU saat menutup perlombaan mengingatkan semua pihak untuk berkomitmen memberikan perhatian terhadap pendidikan anak.
"Tidak hanya tenaga pendidik, tapi juga orang tua dan lingkungan masyarakat bertanggung jawab memperhatikan pola pengasuhan positif, memperhatikan perkembangan anak dan remaja agar mereka tumbuh menjadi generasi berkualitas," kata Anisah.
Menurutnya, anak harus dipersiapkan sejak dini agar anak tumbuh menjadi remaja berkepribadian kuat, cerdas dan bertanggung jawab, mengingat banyak tantangan pendidikan di era kemajuan Iptek saat ini, bisa mengakibatkan anak terjerumus dalam pergaulan/sex bebas, narkoba, kriminalitas anak dan sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020