Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Seorang pemuda bernama Ziad (32) warga Surabaya, Jatim harus berurusan dengan hukum di Polsek Mandastana , Kabupaten Batola, Kalsel karena dilaporkan melakukan penipuan  dengan modus mengaku ajudan Bupati Tanah Bumbu (Tanbu).


'Tersangka di laporkan kepolisi karena telah melakukan penipuan dengan modus mengaku seorang ajudan bupati Tanbu yang mampu mengurus lulus pegawai tanpa tes CPNS di kabupaten tersebut, koban yang terperdaya diminta uang RP 10 juta," ujar Kapolsek Mandastana, Batola Ipda Imam Suryana, Jumat.

Menurut Imam, korban yang terperdaya menyetor uang Rp 10 juta ini berinisial Tm (51) warga Puntik, Mandastana, Batola untuk kelulusan anaknya sebagai pegawai negeri sipil. "Dari laporan korban kejadiannya itu pada 4 September 2014 tadi," paparnya.

Korban mengaku baru sadar ditipu karena yang bersangkutan Ziad yang mengaku ajudan Bupati Tanbu itu tidak pernah muncul lagi menemuinya, bahkan Hp-nya juga tidak pernah aktif lagi saat dihubungi.

"Kita yang mendapat laporan korban itu langsung melakukan pengecekan identitas pelaku, dan dipastikan dia bukan ajudan Bupati Tanbu, hinnga dilakukan penelusuran keberadaannya, bahkan sampai cek di Surabaya, namun informasinya yang bersangkutan berada di Banjaramsin, dan pada 21 September tadi pelaku bisa ditangkap di Hotel Candra dengan bantuan personel dari Polsekta Banjarmasin Tengah," ungkapnya.

Dari ceritanya, kata Imam, awal pelaku ada di wilayah hukumnya di Mandastana desa Puntik tersebut, karena ada kenalan seorang gadis yang bisa dikatakan kekasih pelaku. "Dan bisa memperdaya semua keluarga kekasihnya itu, korban adalah paman kekasihnya tersebut," paparnya.

Pihaknya sempat kewalahan menenangkan para warga setelah pelaku dapat ditangkap dan di BAP di Polsek-nya. "Banyak sekali warga yang datang kesini, bahkan hendak menghakimi pelaku, kita kewalahan menenangkan warga, hingga kita kirim pelaku kepolres Batola, demi keamanan," paparnya.

Imam menyatakan, korban pelaku ini diperkirakan tidak hanya satu di wilayahnya, namun dicurigai banyak. "bahkan di Banjarmasin dia ini juga ada kasus," ungkapnya.

Dia berharap para warganya tidak begitu saja percaya dengan ucapan orang asing yang tidak masuk akal, apalagi sudah mengenai hal-hal yang tidak mungkin seperti bisa meluluskan CPNS tanpa tes seperti itu, dan embel-embelnya harus menyerahkan uang. "Semua harus hati-hati," katanya.





 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014