Realisasi anggaran penanganan COVID-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah sekitar Rp207 miliar dari total pagu anggaran mencapai Rp233 miliar.

"Jadi masih ada sisa sekitar Rp25 miliar dari yang diproyeksikan hingga akhir tahun ini," kata Plt Gubernur Kalsel Rudy Resnawan di Banjarmasin, Sabtu.

Saldo anggaran tersisa diyakini mencukupi sampai Desember mendatang mengingat pemerintah provinsi juga sharing anggaran dengan kabupaten dan kota.

Rudy mengungkapkan, anggaran paling banyak terserap untuk sarana prasarana kesehatan dan pembiayaan pasien pada program karantina.

Selain itu, Pemprov Kalsel juga harus menanggung biaya tempat tinggal petugas kesehatan yang berada di garis depan menangani pasien COVID-19 yaitu penyediaan hotel agar tak membawa virus kepada keluarga di rumah.

"Jadi petugas kesehatan selama bertugas juga menjalani karantina karena dikhawatirkan rentan terpapar, sehingga wajib disiplin pula menjaga diri," jelas Rudy.

Sementara Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta mengaku turut mengawasi penggunaan anggaran penanganan COVID-19 dan siap melakukan tindakan jika terjadi penyimpangan.

Dimana pengawasan penggunaan anggaran COVID-19 satu dari lima strategi sang Kapolda dalam membantu percepatan penanganan COVID-19 di Bumi Lambung Mangkurat.

"Efisiensi anggaran juga penting agar sebisanya digunakan secara maksimal dan tepat sasaran melalui sinergitas pemda, TNI dan Polri yang terus bahu membahu bekerja keras dan bekerja cerdas dalam upaya memutus pandemi ini secepatnya," pungkas Nico.  

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020