Daimler, perusahaan induk pemilik Mercedes, menyatakan komitmen mereka untuk Formula 1 sembari berusaha memotong biaya dan mengurangi dampak lingkungan dari olahraga balap tersebut, demikian Chief Executive Ola Kaellenius.

"Kami memiliki sedikit alasan untuk keluar dari Formula 1 seperti halnya Bayern Munich keluar dari sepak bola," kata Kaellenius dalam diskusi virtual dengan awak media seperti dikutip Reuters, Rabu.

Baca juga: Tsunoda akan menjalani debut tes F1 bersama tim AlphaTauri di Imola

Perusahaan mobil itu sedang mengembangkan rencana untuk membuat olahraga balap beremisi netral, termasuk melalui penggunaan bahan bakar sintetik, dan ingin memotong biaya yang diperlukan untuk berkompetisi.

"Dampak finansial bersih akan berkurang setengahnya dalam tiga tahun ke depan. Kami bahkan memiliki target pengurangan biaya yang lebih agresif di Formula 1 daripada perusahaan lainnya.

Kaellenius menekankan bahwa Daimler berada dalam "jarak serang" dalam memenuhi target emisi karbon dioksida mereka di Eropa.

Baca juga: F1 nyatakan sistem kemudi Mercedes legal

Mercedes-Benz telah meningkatkan penjualan mobil elektrik dan hybrid dalam kuarter ketiga tahun inidana akan meneruskan upaya itu hingga akhir tahun, kata dia.

Sementara F1 tahun lalu meluncurkan ambisinya untuk membuat olahraga itu beremisi karbon nol pada 2030.

F1 juga akan menerapkan batas bujet baru untuk setiap tim kompetitor mulai 2021. Setelah negosiasi yang panjang, F1 akan mengurangi biaya pengeluaran berkala setiap tahunnya.

Batas bujet itu akan dimulai dari 145 juta dolar AS pada tahun depan, dan menurun menjadi 140 juta dolar di tahun selanjutnya, kemudian 135 juta dolar untuk 2023-25.


 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020