Banjarmasin,  (Antaranews ) - Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan, Ngadimun menyatakan, pemerintah provinsi menargetkan tiap desa di provinsi tersebut minimal ada satu Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD.


"Target tiap desa di Kalsel minimal ada satu PAUD sebagaimana keinginan Bapak Gubernur, H Rudy Ariffin, untuk perbaikan kualitas pendidikan generasi mendatang di daerah kita," katanya di Banjarmasin, Senin.

Sebab, menurut dia, anak sekolah yang melalui PAUD memiliki kualitas lebih bagus dibandingkan yang langsung masuk sekolah dasar (SD), baik dari segi perilaku, kemandirian maupun kecerdasan.

"Karena itu, keberadaan PAUD sangat diperlukan, terutama di daerah-daerah untuk mempersiapkan generasi mendatang yang semakin berkualitas," ujarnya.

Ia menyatakan, pada dasarnya persoalan PAUD tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota, tapi pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel akan turut membantu sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

"Sebagai contoh membantu sarana, berupa alat bermain bagi anak-anak PAUD tersebut melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi, dan memperjuangkan bantuan dari pemerintah pusat," katanya.

Bantuan lain berupa pelatihan bagi tenaga guru PAUD, terutama yang berasal dari daerah setempat, agar bisa kembali memberikan pendidikan usia dini di tempat tinggalnya.

"Kita harapkan Pemkab bisa mengirimkan lulusan SMA setempat, yang bisa dididik menjadi guru PAUD, agar bisa memperbaiki kualitas pendidikan ke depan," ucapnya.

Ia mengungkapkan, keberadaan PAUD, terutama di daerah masih sangat terbatas, padahal manfaatnya sangat besar untuk memperbaiki kualitas pendidikan pada masa mendatang.

"Karena itu pula, kita akan mendorong agar desa-desa yang belum memiliki PAUD bisa mendirikannya, mengingat keberadan PAUD di desa di Kalsel baru mencapai 77 persen," ujarnya.

"Kita harapkan pula partisipasi masyarakat untuk membangun PAUD, dan Dinas Pendidikan siap memberikan bantuan peralatan maupun pelatihannya," demikian Ngadimun.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014