Polda Kalimantan Selatan meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia - Dunia (Leprid) atas gelaran webinar edukasi bahaya narkoba pertama di Indonesia selama pandemi COVID-19.

"Kegiatan seperti ini belum pernah dilakukan di tempat lain. Adapun jumlah yang bergabung secara virtual 1.981 peserta dari TNI-Polri, pemda, organisasi hingga pelajar mahasiswa dan masyarakat umum," terang Ketua Umum dan Pendiri Leprid Paulus Pangka di Banjarmasin, Rabu.

Panitia mencatat, di aplikasi Zoom diikuti 815 peserta, live streaming Youtube 250 peserta dan Instagram 50 akun dan Leprid juga menanyangkan live di Facebook dengan 5.000 penonton aktif sehingga kegiatan itu menurut Paulus layak diapresiasi.

Acara webinar sendiri berlangsung lebih kurang 2,5 jam dengan dipandu pembawa acara beken Choky Sitohang dari Jakarta.

Ada dua narasumber yang menyampaikan materinya yaitu Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kemenkes RI dr Siti Khalimah dan Olivia Zalianty artis yang juga Ketua Generasi Lintas Budaya dan Duta Anti Narkoba.

Siti Khalimah banyak memaparkan jenis-jenis narkoba dengan dampak yang diakibatkan bagi penggunanya baik dari segi kesehatan hingga kehidupan sosial budaya dan ekonomi.

Sementara Olivia Zalianty mewakili generasi muda lebih kepada pemberian motivasi mengajak kaum milenial khususnya agar tidak mudah terjerumus ke lembah hitam narkoba melalui kegiatan positif seperti rajin berolahraga dan selektif bergaul.
Webinar penyuluhan bahaya narkoba yang menghadirkan sejumlah narasumber termasuk Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta. (ANTARA/Firman)


Di akhir acara, Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta menyatakan, jajarannya mengedepankan upaya pencegahan di samping penegakan hukum dalam memurus rantai peredaran narkoba. Maka dari itu, kegiatan penyuluhan dan edukasi akan terus ditingkatkan.

"Jangan sampai hanya karena pandemi COVID-19 kegiatan edukasi kita jadi kendur. Ditresnarkoba dan Polres jajaran harus tetap semangat memberikan penyuluhan. Webinar ini jadi salah satu inovasi anggota," tutur Nico.

Menurut Nico, dari hasil penelitian mereka yang mengetahui bahaya narkoba cenderung lebih kebal dari godaan menggunakan barang haram tersebut.

"Mari kita sama-sama memperkuat hati. Tanamkan diri bahwa narkoba itu berbahaya, merusak kesehatan dan menghancurkan kehidupan diri dan keluarga. Dengan begitu, kita bisa melawannya," pungkas Nico sembari memastikan sinergitas semua unsur bersama TNI-Polri dan pemda dibutuhkan dalam perang melawan narkoba.  

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020