Neraca perdagangan ekspor dan impor Provinsi Kalimantan Selatan bulan Agustus 2020 mengalami surplus sebesar 316,30 juta Dolar AS dibanding neraca perdagangan bulan sebelumnya. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel M Edy Mahmud dalam siaran pers di Kota Banjarbaru, Kamis mengatakan, nilai ekspor dan impor Kalsel bulan Juli tercatat sebesar 305,35 juta Dolar AS.

"Neraca perdagangan ekspor bulan Juli sebesar 343,45 juta Dolar AS dan Agustus sebesar 340,23 juta Dolar AS, sedangkan impor Juli sebesar 38,11 juta Dolar AS dan bulan Agustus 23,93 juta Dolar AS," ujarnya. 

Disebutkan, kelompok barang utama penyumbang terbesar ekspor Kalsel bulan Agustus adalah kelompok bahan bakar mineral dengan kode Harmonized System (HS 27) sebesar 247,96 juta Dolar AS.

Ekspor kelompok bahan bakar mineral itu memberikan kontribusi terbesar terhadap total ekspor bulan Agustus sebesar 72,88 persen disusul lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar 9,19 persen. 

Urutan ketiga penyumbang ekspor terbesar adalah kelompok perhiasan atau permata sebesar 7,02 persen, disusul kelompok kayu dan barang dari kayu 5,74 persen dan kelompok karet/barang dari karet 3,41 persen. 

Negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok sebesar 76,00 juta Dolar AS, Jepang sebesar 47,63 juta Dolar AS, Taiwan sebesar 36,42 juta Dolar AS kemudian India 34,81 juta Dolar AS dan Filipina 31,27 juta Dolar AS. 

Sedangkan nilai impor Kalsel bulan Agustus 2020 sebesar 23,93 juta Dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 37,22 persen dari nilai ekspor bulan Juli yang tercatat sebesar 38,11 juta Dolar AS. 

Nilai impor tertinggi menurut kelompok barang adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 17,46 juta Dolar AS, diikuti kelompok berbagai mesin-mesin/pesawat mekanik 3,87 juta Dolar AS. 

Kemudian, kelompok barang pupuk sebesar 0,78 juta Dolar AS, kelompok perangkat optik sebesar 0,37 juta Dolar AS dan kelompok bahan kimia organik dengan nilai impor sebesar 0,34 juta Dolar AS. 

Lima negara asal impor terbesar yakni Malaysia sebesar 13,87 juta Dolar AS disusul Singapura 4,18 juta Dolar AS, Tiongkok 2,74 juta Dolar AS, Korsel 1,71 juta Dolar AS dan Jerman 0,80 juta Dolar AS.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020