Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan mendukung pengembangan industri ramah lingkungan melalui berbagai program pelatihan mulai dari manajemen keuangan hingga pemasaran.

Kepala Bidang Perindustrian dan Koperasi Kabuapten Hulu Sungai Utara (HSU) Muhammad Yani di Amuntai Kamis mengatakan, industri ramah lingkungan seperti yang kini dikembangkan kelompok pengrajin Desa Peduli Gambut penting untuk terus didukung pengembangannya.

Dukungan tersebut antara lain dengan memberikan training manajemen dan administrasi keuangan koperasi yang diselenggarakan Yayasan Rahim Bumi  selama 3 hari tgl 16-18 September 2020 di Balai Pertemuan Banjang, Kecamatan Banjang, Hulu Sungai Utara. 

Tujuan dari kegiatan ini, tambah dia, pengrajin purun, sasirangan pewarna alam, dan jahit dapat memahami dan mengatur usaha kelompok dengan baik dan tertib. 

Selain itu, yang paling penting dari usaha ini, tambah Yani, usaha kelompok ini dapat memberikan kesejahteraan anggota dan juga menjadikan posisi pengrajin kuat dalam  bernegosiasi.

Menurut Muhamad Yani, dari kelompok usaha otonom di masing-masing kelompok pengrajin, perlu memahami apa yang dinamakan  jati diri koperasi, meliputi pengertian koperasi, prinsip-prinsip koperasi dan nilai-nilai yang diemban oleh koperasi. 

Manager Program Yayasan Rahim Bumi Farid Wajidi mengatakan, sebanyak 20 orang yang mewakili sembilan kelompok pengrajin ini perlu mendalami  aspek-aspek koperasi. Karena penting bagi pengrajin membentuk koperasi produksi, agar antar kelompok usaha otonom ini bisa saling menguatkan dan bekerja sama. 

 
. (.)


Dia menambahkan bahwa pelatihan ini diikuti tujuh Desa Peduli Gambut yaitu Sungai Namang, Palukahan, Darussalam, Banjang, Kaludan Kecil untuk Kabupaten Hulu Sungai Utara, Teluk Karya dan Banua Hanyar untuk Kabupaten Balangan. Dari desa tersebut terdiri dari kelompok purun, kelompok sasirangan pewarna alam dan kelompok jahit.

Selama dua hari pelatihan, para peserta belajar memahami secara teori mengenai koperasi terutama prinsip-prinsip koperasi yang mengatur ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. 

Hal ini ditujukan  agar tidak terjadi perselisihan diantara anggota dan merugikan anggota, namun koperasi dapat memberikan kesejahteraan bersama sesame anggota.  Pada hari terahir, semua peserta diajak praktek membuat administrasi dan pembukuan keuangan koperasi. 

Kegiatan ini penting dilaksanakan agar pengrajin memiliki kekuatan untuk berkerja sama diantara kelompok pengrajin, dan membuat wadah bersama dalam satu koperasi produksi, yang  memiliki kelompok produksi. 

"Antarkelompok produksi ini harus saling terhubung, mendukung, dan saling belajar untuk berbagi informasi, keterampilan, dan dapat merancang pemasaran bersama," kata Farid. 

Farid menambahkan, setelah pelatihan ini, setiap kelompok akan didampingi oleh Yayasan Rahim Bumi secara periodik untuk pengembangan kapasitas kelembagaan dan tehnis di desa masing-masing.  

Salah satu peserta, Mualifah mengungkapkan, pelatihan tentang koperasi ini baru pertama kali dia dapat, dan saya berharap dalam pembentukan koperasi kami mendapatkan dampingan  untuk menerapkan dengan baik.   

 

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020