Abrasi di sepanjang pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, semakin meluas menyusul terjadinya gelombang tinggi di perairan Jawa dan sekitarnya dalam setahun terakhir.

Pantauan ANTARA di pesisir Danau Salak, Sabtu (23/4), tampak ratusan pohon kelapa, pohon pinus, pohon waru, dan pohon jenis yang lainnya tumbang karena akarnya tegerus ombak laut dalam beberapa tahun terakhir. 

Gelombang tinggi yang terjadi di perairan Jawa dan Pagatan akhir-akhir ini telah menggerus bibir pantai meluas lebih dari lima meter.

Jika hal itu dibiarkan berlarut-larut tanpa ada penanganan khusus yang lebih serius dari pemerintah setempat, dikhawtirkan jalur trans Kalimantan di daerah tersebut tergerus ombak laut.

Belum adanya tanggul pantai atau pemecah gelombang laut menjadi memicu abrasi di sejumlah titik garis pantai hingga lokasi permukiman warga dan pemakaman umum.

Selain bibir pantai, jalur trans Kalimantan di sepanjang pesisir Kusan Hilir juga terdapat beberapa makam yang harus diselamatkan dari ancaman abrasi.

Misalkan, makam bersejarah Kapiten La Mattone, perdana menteri Kerajaan Pagatan di Kecamatan Kusan Hilir, dan juga makam Syeh Arsyad, mantan tokoh ulama besar di daerah tersebut.

Untuk mengurangi dampak buruk dari abrasi itu, pemerintah daerah setempat telah membangun tanggul di sejumlah titik.

Sementara titik yang lain kini terus dimakan abrasi satu persatu berbagai jenis pohon yang tumbuh di daerah tersebut tumbang, lambat laut bibir pantai terkikis hingga ke daratan.

Agar fasilitas umum, rumah warga, dan beberapa makam tokoh tersebut tetap aman, pemerintah setempat perlu membangun tanggul/siring dan menanam pohon di sepanjang bibir pantai dari hulu hingga hilir dengan pohon mangrove./C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011