Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan sebanyak 800 ribu dari satu juta masker kini telah selesai diproduksi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banjarmasin dan siap didistribusikan ke masyarakat di berbagai daerah di Kalimantan Selatan.

Hal itu disampaikan gubernur usai meninjau beberapa UMKM di Banjarmasin yang mendapatkan proyek pembuatan satu juta masker dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, pada Jumat.

Menurut gubernur, dalam rangka menekan angka penularan COVID-19 di berbagai daerah di Kalimantan Selatan, Pemprov Kalsel menganggarkan pembuatan satu juta masker untuk warga di 13 kabupaten dan kota.

Selain untuk menekan angka penularan COVID-19, pembuatan masker juga sebagai upaya untuk membangkitkan kembali UMKM di Kalsel yang terdampak pandemi COVID-19.

"Jumlah satu juta masker, tentu saja masih kurang untuk dibagikan ke warga Kalsel yang kini jumlah 4 juta jiwa lebih, namun kekurangan tersebut akan dipenuhi oleh berbagai pihak, termasuk kepolisian, perusahaan swasta dan lainnya," katanya.
 
Salah seorang warga sedang memproduksi masker dengan kain khas saserangan.(Antaranews Kalsel/Humas Pemprov Kalsel.)

Koordinator UMKM Kalsel Ruth Marliani Oedi mengungkapkan, pembuatan satu juta masker dengan motif kain khas saserangan telah banyak membantu UMKM Kalsel bertahan, selama terjadi pandemi COVID-19.

"Selama ini, kami telah memproduksi sebanyak 28 ribu masker pada program ini, dengan melibatkan puluhan warga dan UMKM di Banjarmasin," katanya.

Banyak warga yang terlibat dalam proyek ini, bukan hanya tukang jahit, tetapi juga tukang pewarna, penyedia bahan saserangan, kain dan lainnya.

Ekonomi, tambah dia, perlahan mulai bergerak dengan adanya kegiatan ini, walaupun belum pulih seperti belum terjadi COVID-19.

Dia berharap, program tersebut akan terus berlangsung, hingga masyarakat dan UMKM kembali bangkit dari dampak COVID-19.

Menurut dia, program stimulus dari pemerintah yang diberikan seperti saat ini, sangat bermanfaat bagi masyarakat dan UMKM untuk bisa terus bertahan dari musibah ini.

Setiap masker yang diproduksi oleh UMKM, dibeli pemerintah dengan harga Rp10 ribu. "Harga tersebut lumayan bagus untuk membantu produksi dan UMKM bertahan dalam menjalankan usahanya," katanya.

Menjaga agar warga tidak berkerumun, produksi dilakukan masyarakat di rumah masing-masing. Warga datang ke tempat usaha, hanya untuk mengambil bahan untuk produksi masker.

 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020