Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdurahman Muhammad Fachir meminta, agar mahasiswa asal negaranya yang menuntut ilmu di Madinah jangan berlama-lama di tanah suci tersebut.


Duta Besar (Dubes) mengemukakan itu dalam pertemuan dengan mahasiswa S1, S2 dan S3 asal Indonesia yang kuliah di Madinah pada 7 Agustus 2014 atau Kamis pukul 20.00 waktu setempat, ungkap HM Norsanie Darlan, Jumat.

Dalam pertemuan itu juga hadir 20 orang jemaah umrah asal Indonesia atas undangan Pemerintah Arab Saudi, lanjut salah seorang peserta umrah tersebut Norsanie Darlan dari Kalimantan Tengah melalui e-mailnya kepada Antara Kalimantan Selatan.

"Karena, menurut Dubes tersebut makin cepat kembali ke tanah air, makim baik," kutip Guru Besar Universitas Palangka Raya (Unpar) di "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) Kalteng itu.

Pada pertemuan itu, Dubes AM Fachir berjanji agar para mahasiswa di Madinah mengadakan pertemuan secara rutin, termasuk akan mendatangkan Guru Besar (Professor) untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa dalam bidang metodologi.

Dubes Indonesia untuk Arab Saudi juga meminta mahasiswa yang habis menyelesaikan studi S2 dan S3 supaya datang ke Riyad guna memaparkan hasil-hasil penelitiannya, dan bagi mereka tersebut akan mendapat biaya transportasi pesawat Madinah - Riyad serta uang saku, ungkap salah satu rombongan umrah itu.

Rombongan umrah/ziarah dari Indonesia atas undangan Pemerintah Arab Suadi itu terdiri kalangan akademisi, berbagai pengelola pendidikan agama serta peraktisi hukum dan bandara, berangkat dari tanah air 5 Agustus lalu.

Keberangkatan ke tanah suci Mekkah dan Madinah jemaah umrah/ziarah tersebut sebagai ketua rombongan Ustadz Khudori Syarwani staf Atase Agama pada Kedutaan Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta.

Ramah tamah dengan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi itu berakhir dengan acara makan malam bersama, demikian Norsanie Darlan.

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014