Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina meresmikan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit Sultan Suriansyah, dengan demikian Banjarmasin kini dapat memeriksa sendiri sampel tes usap atau tes swab.

Menurut Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina saat meresmikan laboratorium PCR tersebut di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin, Selasa, kemampuan alat pemeriksa tes usap untuk mendeteksi virus Corona atau COVID-19 ini sebanyak 150 sampel per harinya.

Dia menjelaskan, dengan kemampuan alat di RSUD milik Pemkot Banjarmasin di Jalan RK Ilir tersebut, sekiranya mampu menampung sampel terkhusus untuk Kota Banjarmasin, dalam mendeteksi penyebaran COVID-19. 

"Kita terus berupaya mempercepat menemukan dan memutus mata rantai COVID-19," tuturnya.

Ibnu Sina mengungkapkan, dengan tren semakin melambatnya penyebaran COVID-19 di Kota Banjarmasin disertai kehadiran laboraotium PCR diharapkan semakin mempermudah penanganan wabah tersebut.

Selain itu upaya yang dilakukan ini, lanjut dia, tidak terlepas dari bimbingan pihak Provinsi Kalimantan Selatan agar semakin optimal dalam proses mempercepat penanganan COVID-19. 

"Semakin banyak peralatan yang tersedia, semakin cepat juga penyelesaian pandemi COVID-19," tuturnya.

Dia berharap, masyarakat terus patuh terhadap protokol kesehatan, khususnya selalu pakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak.

Pemerintah Kota Banjarmasin juga mulai hari ini sudah menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan, khususnya pakai masker, jika bandel hingga dapat sanksi denda Rp100 ribu.

Aturan ada sanksi ini tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 68 tahun 2020 tentang penerapan penegakan hukum protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 di Kota Banjarmasin.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020