Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tingkat I Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sejak 2 Agustus 2014 mengeluarkan larangan untuk berlayar bagi seluruh kapal karena gelombang laut Jawa kini mencapai 3--5 meter.

Kabid Keselamatan Berlayar KSOP Banjarmasin Hapid Budiman di Banjarmasin, Senin, memprakirakan puncak terjadinya cuaca buruk di Laut Jawa adalah pada hari Senin hingga Rabu (6/8) dengan tinggi gelombang diperkirakan mencapai 5 meter.

"Cuaca saat ini sangat membahayakan bagi pelayaran sehingga seluruh pemberangkatan kapal terpaksa kami tunda, termasuk kapal tongkang muatan batu bara," katanya.

Larangan berlayar tersebut membuat puluhan truk dari berbagai daerah yang membawa berbagai macam barang memadati Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sejak Jumat (1/8).

Truk-truk tersebut awalnya menunggu antrean untuk diangkut dengan tujuan Surabaya. Namun, pada saat mereka mendapatkan giliran untuk berangkat, pada hari Sabtu (2/8) KSOP mengeluarkan larangan berlayar sehingga mau tidak mau para sopir truk harus kembali menunggu hingga gelombang laut kembali mereda.

"Saya berharap tidak ada kapal yang nekat berlayar saat ini, termasuk tongkang batu bara, karena kita tahu di beberapa daerah telah terjadi kecelakaan laut," katanya.

Akibat larangan tersebut, beberapa sopir mengaku menderita kerugian relatif cukup besar, seperti sopir truk yang mengangkut buah jeruk.

Sopir truk pengangkut jeruk Zainul mengatakan bahwa truknya telah tertahan di Pelabuhan Trisakti sejak Jumat (1/8) dan diperkirakan baru akan bisa berlayar pada hari Kamis (7/8). Artinya, truk tersebut tertahan di pelabuhan selama satu minggu.

"Kalau saat ini, kami rugi untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, kalau cuaca buruk hingga tiga hari ke depan, saya khawatir jeruk-jeruk yang ada di dalam truk tersebut akan busuk," katanya.

Kalau hal tersebut terjadi, tambah dia, kerugian yang bakal dia derita bisa mencapai Rp50 juta karena modal pembelian jeruk tersebut tidak kurang dari Rp100 juta.

Sementara itu, beberapa truk lainnya terlihat relatif banyak mengangkut kayu dan beberapa barang yang memang tahan lama sehingga tidak terlalu bermasalah kendati truk tertahan hingga beberapa hari.

"Kami banyak mengalami rugi waktu dan biaya untuk hidup sehari-hari. Kalau langsung berangkat, truk bisa untuk mengangkut barang lainnya," katanya.

Akibat cuaca buruk, banyak penumpang arus balik dari Jawa Timur ke Banjarmasin dengan angkutan kapal laut juga tertunda keberangkatannya.

Kepala Polsek Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Pelabuhan Trisakti Kompol Fachrul Sabastian mengungkapkan itu melalui Kepala Pos Pengamanan Arus Mudik/Balik Lebaran 2014 H Ipda F. Rafiq menyatakan pihaknya terus melakukan peningkatan pengamanan pemudik/arus balik kendati hingga kini belum ada kapal yang sandar di Pelabuhan Trisakti.

"Kami terus melakukan pengamanan pemudik dan arus balik sejak H-1 sampai H+7 Lebaran 2014, dan bahkan kami tingkatkan walaupun hingga kini kapal yang membawa penumpang belum ada yang sandar di Pelabuhan Trisakti," tandasnya.

Ia mengungkapkan bahwa sejak hari-H Idulfitri 1435 Hijriah sampai saat ini (H+6) belum ada kapal penumpang arus balik dari Pulau Jawa yang datang atau sandar di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014