Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengatakan, interaksi antara universitas, industri dan pemerintah sangatlah tepat mengingat pembangunan dan pengembangan kualitas tak cukup hanya kerja pemerintah, namun perlu melibatkan perguruan tinggi.

Pernyataan itu  dilontarkan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor pada Peresmian Kerjasama Program Janda Ayu (Jamur Danda Jaya Berbasis Agrobisnis Yang Unggul) binaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska MAB) Banjarmasin, di Desa Danda Jaya Kecamatan Rantau Badauh, Jum'at (28/8).

Kerjasama itu  ditandai penandatanganan piagam kesepakatan (MoU) antara Dekan FISIP Uniska Murdiansyah Herman dengan Kepala Desa Danda Jaya Diyono disaksikan Gubernur Kalsel, Rektor Uniska dan Bupati Batola. 

Jenis kerjasama  tersebut meliputi kegiatan pendidikan dan pengajaran (termasuk pendidikan dan pelatihan), penelitian, pengabdian masyarakat, kuliah kerja nyata (KKN) dan sebagai laboratorium administrasi publik dan ilmu komunikasi serta kegiatan lainnya bagi Civitas Akademika FISIP Uniska, pemerintah desa dan masyarakat. 

“Perguruan tinggi sebagai wadah peningkatan potensi sumber daya manusia kiranya mampu meluluskan generasi penerus yang kompeten di bidangnya. Program Janda Ayu yang dilakukan hendaknya bersifat berkelanjutan,” tukas gubernur melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Faturrahman. 

Dikatakan gubernur, saat ini Kalsel sedang melakukan pembangunan menuju terwujudkan swasembada pangan. Peran perguruan tinggi dalam menghadirkan inovasi dan pengembangan teknologi seperti yang dilakukan di Desa Danda Jaya dapat menjadi pilot project pelaksanaan ekonomi pertanian berbasis masyarakat dengan fokus pengelolaan jamur tiram yang diharapkan dapat menjadi peluang bisnis besar jika dikelola secara besar-besaran. 

“Terobosan seperti ini sangatlah diperlukan karena kita tidak hanya mementingkan percepatan pembangunan tetapi juga bagaimana korelasi pembangunan itu akan berdampak signifikan bagi seluruh aktor pembangunannya,” katanya. 

Sementara, Bupati Barito Kuala Hj Noormiliyani AS melalui Sekda H Abdul Manaf mengharapkan, FISIP Uniska MAB Banjarmasin mampu membangun upaya kemandirian serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan potensi wilayah desa binaan. 

Terutama, sebut dia, dalam melakukan perubahan paradigma masyarakat dari pembelajaran praktek lapangan, penelitian dan pengabdian, sehingga tercipta kemandirian dengan segala potensi yang dimiliki. 

“Harapan saya dari program ini dapat mendukung terwujudnya masyarakat mandiri serta peningkatan SDM yang diindikasikan terciptanya kompetensi masyarakat unggul, mampu bersaing, dan memiliki semangat berubah ke arah lebih baik,” harap bupati. 

Sebelumnya, Rektor Uniska MAB Banjarmasin Prof Abdul Malik Ph.D mengatakan, terdapat tiga fungsi pokok perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian. 

Kerjasama Program Janda Ayu, jelasnya, merupakan salah satu fungsi di bidang pengabdian kepada masyarakat desa binaan. 

Abdul Malik menambahkan, dipilihnya Program Janda Ayu dengan pertimbangan di tengah pandemi diharapkan dapat menopang perekonomian masyarakat.

“Kita berharap ada perekonomian berbasis kerakyatan akan memberikan stimulus bagi masyarakat, sehingga COVID-19 berdampak kepada ekonomi pelan-pelan bisa diperbaiki  di samping kesehatannya,” paparnya.

Abdul Malik juga menginginkan pelaksanaan pengabdian terus berkembang, tak hanya di Kecamatan Rantau Badauh namun juga kecamatan lainnya. 

Mengingat, terang dia,  Uniska sendiri dinilai mampu jika dilihat keberadaannya yang mempunyai 10 fakultas, 18 ribu mahasiswa, dan staf dosen pengajar sekitar 450 orang. 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020