Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah menggalang dana untuk korban di Jalur Gaza Palestina karena serangan tentara Israel.

Aksi penggalangan dana dan sekaligus berorasi mendukung perjuangan rakyat Palestina tersebut di seputar bundaran depan Hotel A & Hotel Mentari, Jalan Lambung Mangkurat Kota Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan, Jumat sore.

Orator pertama Mas Heri menyatakan prihatin karena Ramadhan kembali dikotori oleh serangan Israel ke Palestina, dan akibat bombardir tersebut sejumlah rumah penduduk, masjid dan fasilitas umum hancur.

Alasan Israel balas dendam atas tiga remaja dari Zionis itu yang dicuik pihak Hamas, salah satu faksi di Palestina, namun negara negara muslim diam melihat keberutalan Israel tersebut.

Tinggal diamnya negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim itu, lanjut orator tersebut, mungkin karena kentalnya rasa nasionalisme sehingga permasalahan seperti Palestina merupakan urusan orang lain.

"Pada secara tidak sadar rasa nasionalisme yang kental tersebut secara tidak langsung pula memecahbelah persatuan dan kesatuan umat Islam dari berbagai belahan dunia," demikian Heri.

Sementara orator kedua dari Gema Pembebasan tersebut Hendra mengajak kaum Muslim di Indonesia, khsusnya Kalselteng untuk turut berjihad membantu perjuangan Palestina.

"Berjihad itu antara lain dengan menginfakan (mendermakan) sebagian harta di jalan Allah, maka Allah akan membalasnya berlipat ganda," ujarnya seraya menambahkan, melalui aksi Gema Pembebasan Kalselteng berhasil mengirim uang puluhan juta untuk membantu Palestina.

Ia menyatakan tidak sependapat untuk penyelesaian Palestina dan Israel dengan sebutan dua negara. "Solsui dua negara bukanlah solusi yang tepat untuk masalah Palestina," katanya.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang mengecam dan mengeluarkan 30 resolusi untuk permasalahan Palestina & Israel bahkan tidak didengar oleh Israel.

"Karenanya solusi saat ini adalah pertama mendoakan saudara-saudara kita di Palestina, kedua menginfakkan harta untuk membantu kebutuhan mereka, ketiga menghimbau pemerintah untuk mengirim tentara agar menghancurkan zionis Israel," demikian Hendra menutup orasinya.

Dalam melakukan aksi penggalangan dana untuk Palestina itu, Gema Pembebasan Kalsel tersebut juga membawa sejumlah spanduk, pamflet, bendera Gema Pembebasan, serta Al Liwa dan Ar Roya.

Kemudian menurut orator ketiga Rizky Wibisono, belum ada terlihat upaya real dari negeri muslim membantu Palestina hingga saat ini.

"Mahmud Abbas malah berpandangan tetap pada solusi dua negara. Maka kami mahasiswa dari Gema Pembebasan Kalselteng menyatakan solusi terbaik dengan menegakkan Daulah Khilafah.

"Jangan sampai terjadi lagi genosida, jangan sampai terjadi lagi pembantaian di Gaza," demikian Rezky.

Usai orasi dilanjutkan pembacaan puisi tentang duka Palestina, kemudian aksi penggalangan dana pun selesai dan masing-masing peserta membubarkan diri dengan tertib.

Mahasiswa yang tergabung dalam Gema Pembebasan tersebut dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di wilayah Kalselteng atau dua provinsi bersaudara/bertetangga itu.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014