Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan Tabalong, Kalimantan Selatan, telah menyiapkan lima kecamatan sebagai wilayah lumbung padi, yakni Kecamatan Tanta, Muara Harus, Pugaan, Banua Lawas dan Kelua.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan setempat, Johan Noor Effendi di Tanjung, Minggu, mengatakan bahwa sejumlah sarana dan prasana pertanian tahun ini mulai dibangun di wilayah selatan Tabalong.
"Lumbung padi di lima kecamatan tersebut guna mendukung program ketahanan pangan daerah," jelas Johan.
Selama ini, di lima kecamatan tersebut hanya melakukan satu kali tanam dalam satu tahun akibat sering dilanda banjir di musim hujan dan buruknya sistem pengairan menyebabkan sejumlah lahan lebak terendam. Salah satunya di Desa Ampukung Kecamatan Kelua, tercatat sekitar 1.280 hektare tidak bisa ditanami karena terus terendam luapan sungai Walangkir.
Padahal dari 1.280 hektare lahan tersebut, 850 hektare merupakan lahan potensial untuk pengembangan tanaman padi.
"Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum juga sudah dilakukan terkait peningkatan sarana pertanian berupa saluran irigasi mengingat masih banyak lahan potensial yang belum bisa dimanfaatkan karena masih terendam air," tambah Johan.
Selain itu, Distanakkan setempat juga melaksanakan Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) tahun 2014 seluas 18.000 hektare untuk meningkatkan produksi padi Bumi Saraba Kawa ini.
Selain di wilayah Utara dan Tengah, Program SLPTT juga dilaksanakan di wilayah Selatan yang akan menjadi lumbung padi.
Mencakup Kecamatan Banua Lawas seluas 3.462 hektare, Kelua 3.028 hektare, Muara Harus 860 hektare dan Tanta 1.515 hektare.
Di wilayah tengah yakni Kecamatan Tanjung dan Murung Pudak masing-masing seluas 1.707 hektare dan 330 hektare.
Wilayah utara, yaitu Kecamatan Bintang Ara 655 hektare, Haruai 1.280 hektare, Upau 730 hektare, Muara Uya 1.433 hektare dan Jaro 1.591 hektare.
Tabalong menargetkan produksi padi sebanyak 152.773 ton gabah kering giling (GKG) dengan produktivitas 4,63 ton per hektare dimana luas tanaman padi baik padi sawah dan ladang 34.000 hektare./e
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan setempat, Johan Noor Effendi di Tanjung, Minggu, mengatakan bahwa sejumlah sarana dan prasana pertanian tahun ini mulai dibangun di wilayah selatan Tabalong.
"Lumbung padi di lima kecamatan tersebut guna mendukung program ketahanan pangan daerah," jelas Johan.
Selama ini, di lima kecamatan tersebut hanya melakukan satu kali tanam dalam satu tahun akibat sering dilanda banjir di musim hujan dan buruknya sistem pengairan menyebabkan sejumlah lahan lebak terendam. Salah satunya di Desa Ampukung Kecamatan Kelua, tercatat sekitar 1.280 hektare tidak bisa ditanami karena terus terendam luapan sungai Walangkir.
Padahal dari 1.280 hektare lahan tersebut, 850 hektare merupakan lahan potensial untuk pengembangan tanaman padi.
"Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum juga sudah dilakukan terkait peningkatan sarana pertanian berupa saluran irigasi mengingat masih banyak lahan potensial yang belum bisa dimanfaatkan karena masih terendam air," tambah Johan.
Selain itu, Distanakkan setempat juga melaksanakan Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) tahun 2014 seluas 18.000 hektare untuk meningkatkan produksi padi Bumi Saraba Kawa ini.
Selain di wilayah Utara dan Tengah, Program SLPTT juga dilaksanakan di wilayah Selatan yang akan menjadi lumbung padi.
Mencakup Kecamatan Banua Lawas seluas 3.462 hektare, Kelua 3.028 hektare, Muara Harus 860 hektare dan Tanta 1.515 hektare.
Di wilayah tengah yakni Kecamatan Tanjung dan Murung Pudak masing-masing seluas 1.707 hektare dan 330 hektare.
Wilayah utara, yaitu Kecamatan Bintang Ara 655 hektare, Haruai 1.280 hektare, Upau 730 hektare, Muara Uya 1.433 hektare dan Jaro 1.591 hektare.
Tabalong menargetkan produksi padi sebanyak 152.773 ton gabah kering giling (GKG) dengan produktivitas 4,63 ton per hektare dimana luas tanaman padi baik padi sawah dan ladang 34.000 hektare./e
Editor : Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014