Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Tim sukses pasangan calon Presiden dan calon Wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengerahkan sepuluh ribu lebih saksi dan relawan  untuk mengawal jalannya penghitungan suara.
    
Ketua Bappilu pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla Mardani H Maming di Banjarmasin, Jumat mengatakan seluruh relawan dan saksi tersebut secara terstruktur terus mengawasi dan mengawal penghitungan suara sehingga berjalan secara bersih dan jujur.
    
"Totalnya ada 10 rbu lebih saksi dan relawan kami secara terstruktur mengawal jalannya hasil pemungutan suara Pilpres 2014, mulai dari PPK hingga ke tingkat provinsi," kata Mardani.
    
Berdasarkan penghitungan cepat, hasil pemungutan suara Pilpres 2014, pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla kalah tipis dibanding pasangan Prabowo Hatta, yaitu sekitar 1-2 persen.
    
"Karena selisihnya sangat tipis, sehingga belum bisa dipastikan siapa yang menang dan siapa yang kalah," katanya.
    
Menurut dia, pengawalan terhadap penghitungan suara tersebut, tambah Mardani yang kini juga menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu, dimaksudkan agar kedua belah pihak tidak dirugikan.
    
Sebelumnya, tim sukses pasangan Capres Cawapres Joko Widodo Jusuf - Kalla menargetkan mampu meraih suara 55-60 persen di Kalimantan Selatan, namun kenyataannya, perolehan suara berjalan sangat ketat bagi kedua pasangan.
    
"Sampai sekarang perhitungan sudah sampai ke desa-desa, besok ke PPK dan kita akan lakukan pengawalan hingga ke tingkat provinsi," kata Mardani.
    
Sebelumnya, Ketua KPU Kalsel Samanhudin Muharam mengatakan, saat ini hasil penghitungan suara sudah memasuki tahapan penghitungan , dan pada 13-16 Juli, akan dilanjutkan dengan proses rekapitulasi data oleh PPK, dan 17 Juli tahapan rekapitulasi dan pleno ditingakat kabupaten.
   
 Selanjutnya, pada tanggal 18-19 Juli, rekapitulasi ditingkat provinsi dan pada 20-22 Juli rekapitulasi, dan pleno ditingkat nasional.
    
Seluruh tahapan tersebut, tambah Samanhudin, diharapkan diikuti oleh saksi dari seluruh tim sukses masing-masing pasangan calon presiden, hal tersebut sangat penting dilakukan karena untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
    
"Jangan sampai, karena tidak ada saksi yang mengikuti rekapitulasi sejak awal, akhirnya terjadi fitanah dan hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
    
Samanhudin juga menghimbau, agar para saksi memegang rekap data CI sejak dari PPK hingga pleno ditingkat provinsi hingga pusat.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014