Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono mengatakan jika simulasi pemadaman merupakan wujud kesiapsiagaan hadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal itu disampaikannya saat memimpin simulasi taktis penanggulangan karhutla bersama Gubernur Kalsel H Sahbirin di Guntung Damar Banjarbaru.

Simulasi karhutla yang digelar merupakan antisipasi TNI-Polri dan instansi terkait lainnya apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan.
Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono memimpin simulasi pemadaman karhutla. (ANTARA/Firman)


Wakapolda pun berharap masyarakat turut membantu mencegah kebakaran dengan tidak membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan.

Agung menuturkan, di tengah upaya percepatan penanganan COVID-19 saat ini, seluruh stakeholder di Indonesia khususnya di Provinsi Kalsel juga bersiap mengantisipasi ancaman Karhutla, seiring dengan penetapan siaga darurat bencana kabut asap dan karhutla yang tertuang melalui Surat Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/0487/kum/2020 tertanggal 29 Juni 2020. 

Mendasari hal tersebut, Polda Kalsel melaksanakan Operasi Kepolisian Kontijensi “Karhutla Intan 2020” yang dimulai sejak tanggal 1 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 30 November 2020.

Menurutnya, simulasi untuk meningkatkan kerjasama dan sinergitas dalam rangka penanggulangan karhutla secara proporsional dan professional.

“Kita ketahui bersama bahwa sebagian wilayah Kalimantan Selatan dipenuhi ekosistem lahan gambut yang rentan terbakar bilamana musim kemarau tiba. Tingkat kesulitan yang cukup tinggi dihadapi para anggota pemadam di lapangan dalam penanggulangan kebakaran di lahan gambut. Tercatat dalam Aplikasi Bekantan Polda Kalsel sejak bulan Januari 2020 telah ada 99 hotspot di wilayah Kalimantan Selatan,” terang Wakapolda.
Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono memimpin simulasi pemadaman karhutla. (ANTARA/Firman)


Agung meyakini manakala seluruh stakeholder serta dari seluruh lapisan masyarakat bisa bersinergi, sarana prasarana sudah teruji, serta simulasi seperti yang dilaksanakan, maka pada saat penerapannya dapat terlaksana secara maksimal. 

Tentunya upaya dalam mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan tahun ini, jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, karena pada saat yang bersamaan juga sedang dihadapkan dengan permasalahan pandemi yang belum berakhir.

“Untuk itu pada kesempatan ini saya mengingatkan, agar senantiasa tetap mengutamakan menjaga keselamatan diri pada saat melakukan pemadaman titik api, kita juga harus menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19," tandasnya.

Polda

 

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020