Gugus Tugas Pengendalian dan Penanggulangan COVID-19 Pemprov Kalimantan Selatan bakal menggelar 10 ribu "swab test" yang menjadi upaya masif strategi 3T yaitu tracing (penelusuran), testing (pengujian) dan treatment (perawatan) dalam penanganan COVID-19.
"Kami harapkan masyarakat mendukung pelaksanaan swab massal ini dengan mengikutinya jika memang termasuk dalam daftar tracing yang harus dites," terang Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Pengendalian dan Penanggulangan COVID-19 Pemprov Kalimantan Selatan Roy Rizali di Banjarbaru, Minggu.
Dijelaskan dia, tes usap yang masif dilakukan dalam skala besar tersebut diharapkan dapat menemukan puncak dari kurva penularan COVID-19.
Sehingga kasus COVID-19 di daerah ini segera melandai dan lambat laun menurun.
Menurut Roy, saat ini yang paling dikawatirkan justru Orang Tanpa Gejala (OTG). Dimana orang bersangkutan tidak merasakan keluhan sakit namun sebenarnya terpapar COVID-19 dan tanpa sadar menularkan kepada orang lain terlebih keluarga di rumah.
Pelaksanaan tes usap massal yang dijadwalkan mulai 14 Agustus 2020 itu juga didukung kemampuan tes spesimen dengan PCR hingga 1.200 sampel sehari. Bahkan, Pemprov Kalsel menargetkan kemampuan tes PCR terus bertambah hingga 2 ribu spesimen per hari.
"Jadi tidak ada lagi yang namanya antrian panjang. Semuanya on proses. Masyarakat juga tidak perlu menunggu lama hasil tes usapnya keluar. Ini menjadi kemajuan penanganan COVID-19 di Kalsel," tandasnya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan COVID-19 di Kalimantan Selatan, pertanggal 8 Agustus 2020 kasus terkonfirmasi positif di provinsi itu berjumlah 6.617 orang, 2.290 masih dirawat, 4.021 sembuh dan 306 meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Kami harapkan masyarakat mendukung pelaksanaan swab massal ini dengan mengikutinya jika memang termasuk dalam daftar tracing yang harus dites," terang Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Pengendalian dan Penanggulangan COVID-19 Pemprov Kalimantan Selatan Roy Rizali di Banjarbaru, Minggu.
Dijelaskan dia, tes usap yang masif dilakukan dalam skala besar tersebut diharapkan dapat menemukan puncak dari kurva penularan COVID-19.
Sehingga kasus COVID-19 di daerah ini segera melandai dan lambat laun menurun.
Menurut Roy, saat ini yang paling dikawatirkan justru Orang Tanpa Gejala (OTG). Dimana orang bersangkutan tidak merasakan keluhan sakit namun sebenarnya terpapar COVID-19 dan tanpa sadar menularkan kepada orang lain terlebih keluarga di rumah.
Pelaksanaan tes usap massal yang dijadwalkan mulai 14 Agustus 2020 itu juga didukung kemampuan tes spesimen dengan PCR hingga 1.200 sampel sehari. Bahkan, Pemprov Kalsel menargetkan kemampuan tes PCR terus bertambah hingga 2 ribu spesimen per hari.
"Jadi tidak ada lagi yang namanya antrian panjang. Semuanya on proses. Masyarakat juga tidak perlu menunggu lama hasil tes usapnya keluar. Ini menjadi kemajuan penanganan COVID-19 di Kalsel," tandasnya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan COVID-19 di Kalimantan Selatan, pertanggal 8 Agustus 2020 kasus terkonfirmasi positif di provinsi itu berjumlah 6.617 orang, 2.290 masih dirawat, 4.021 sembuh dan 306 meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020