Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengajak warga setempat untuk tidak membuat penganan berupa makanan, kue, atau minuman yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.


Makanan yang harus dihindari dari bahan baku mengandung zat pewarna berbahaya, bahan pengawet, atau bahan pemanis buatan, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin drg Diah R Praswasti kepada wartawan di Banjarmasin, Senin.

Menurutnya selama bulan puasa atau Ramadhan ini produksi penganan, kue, dan aneka minum bermunculan yang mengandung bahan berbahaya yang menimbulkan selera untuk mengkonsumsinya.

Oleh karena itu dikhawatirkan adanya warga yang membuat penganan, kue, atau minuman tersebut yang mengandung bahan berbahaya, agar penganan terlihat menarik dan awet.

Seperti penganan atau makanan dengan zat pewarna mengandung Rhodamin B, Methanyl Yellow, atau makanan dengan zat pengawet seperti boraks atau formalin, kata Diah R Praswasti.

Zat-zat berbahaya tersebut jika dikonsumsi secara terus menerus tentu akan menimbulkan ganggan kesehatan tubuh bagi pengkonsumsinya seperti bisa menimbulkan penyakit kanker.

Ada beberapa jenis makanan yang berpotensi menggunakan zat berbahaya tersebut, seperti makanan lontong atau krupuk cirinya lontong memiliki tekstur sangat kenyal, sedangkan kerupuk memiliki tekstur sangat renyah, serta dapat memberikan rasa getir.

Sementara makanan yang mengandung pewarna berbahaya biasanya warna merah atau kuning, seperti warnanya mencolok, cenderung berpendar, memberikan titik-titik warna karena homogen, ada sedikit rasa pahit terutamapada sirup atau limun.

Selain itu muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengkonsumsinya serta baunya tidak alami sesuai makanannya, kata diah.

Sedangkan makanan yang mengandung pormalin sebagai contoh tahu tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar 25 derajat selsius, bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat selsius.

Kemudian tahu terlampau keras, namun tidak padat, bau agak menyengat atau bau formalin.

Terhadap mie basah yang mengandung formalin tidak rusak hingga dua hari suhu kamar 25 derajat selsius, dan 15 hari dilemari es, bau menyengat, tidaklengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal, tambahnya./e

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014