Bupati Hulu Sungai Utara H Abdul Wahid HK dukung pelaksannan Swab massal di Kalimantan Selatan dalam rangka mencegah dan memutus penyebaran Corona Virus Disease 2019 atau COVID 19.
"Insya Allah, Agustus nanti Kabupaten Hulu Sungai Utara juga akan melakukan pemeriksaan Swab sendiri melalui alat PCR dengan kapasitas 200 sampel perhari," ujar Wahid di Amuntai, Selasa (28/7).
Wahid mengatakan dengan memiliki alat PCR sendiri maka Kabupaten HSU turut mendukung pelaksanaan Swab Massal oleh Pemrov Kalsel pada Agustus nanti diseluruh kabupaten/kota yang menargetkan 2000 sampel perhari.
Ia menginformasikan jika HSU memiliki alat untuk melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi material genetik virus Corona sehingga bisa melakuman tes PCR sendiri bagi warganya.
Wahid juga menginformasikan jika jumlah positif COVID 19 di Kabupaten HSU sebanyak 221 orang, sembuh sebanyak 115 orang, dalam perawatan 94 orang dan meninggal 12 orang.
Ia menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan berharap Pandemi COVID 19 bisa segera berakhir.
Komandan Korem 101 Antasari Brigjen TNI Firmansyah saat menyerahkan penghargaan pelayanan KB sejuta akseptor kepada Kodim 1001 Amuntai, mengapresiasi dukungan Bupati Abdul Wahid terhadap pelaksanaan Swab Massal di Kalsel.
"Baru beberapa bupati yang memberikan dukungan bagi pelaksaan Swab Massal, termasuk Bupati HSU," kata Firman.
Firman melihat adanya upaya serius dan sungguh-sungguh dari Bupati HSU dalam upaya percepatan penanganan Pandemi COVID 19 agar segera berakhir.
Firmansyah juga mengatakan, bahwa upaya tes Swab dan PCR tidak selalu harus diserahkan kepada pemerintah atau gugus tugas provinsi Kalsel tapi semestinya juga dilakukan di daerah kabupaten/kota.
"Dengan adanya alat PCR sendiri maka untuk mengetahui hasil positif atau tidaknya sudah bisa dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, tidak perlu menunggu hasil dari Lab provinsi yang kadang menunggu waktu lama," kata Danrem.
Plt. Direktur Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai dr Moch Yandi Friyadi menginformasikan jika hasil tes PCR yang dimiliki HSU sudah bisa diketahui hanya dalam hitungan jam.
"Pemeriksaannya memerlukan waktu satu sampai dua jam. Sekali periksa 50 sampel per dua jam dengan waktu efektif kerja delapan jam jadi dalam satu hari ada 200 sampel," terang Yandi.
Ia mengatakan alat PCR dianggarkan Pemkab HSU berdasarkan permintaan DPRD HSU karena melihat selama ini hasil Swab dari provinsi tetlalu lama.
Ia menegaskan, Alat PCR dialokasikan dari refocusing anggaran dari anggaran belanja tidak terduga sesuai permintaan DPRD HSU.
"Insya Allah, Agustus nanti kita sudah ready karena ada kerja sama pendampingan dari Labkes Banjarbaru," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Insya Allah, Agustus nanti Kabupaten Hulu Sungai Utara juga akan melakukan pemeriksaan Swab sendiri melalui alat PCR dengan kapasitas 200 sampel perhari," ujar Wahid di Amuntai, Selasa (28/7).
Wahid mengatakan dengan memiliki alat PCR sendiri maka Kabupaten HSU turut mendukung pelaksanaan Swab Massal oleh Pemrov Kalsel pada Agustus nanti diseluruh kabupaten/kota yang menargetkan 2000 sampel perhari.
Ia menginformasikan jika HSU memiliki alat untuk melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi material genetik virus Corona sehingga bisa melakuman tes PCR sendiri bagi warganya.
Wahid juga menginformasikan jika jumlah positif COVID 19 di Kabupaten HSU sebanyak 221 orang, sembuh sebanyak 115 orang, dalam perawatan 94 orang dan meninggal 12 orang.
Ia menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan berharap Pandemi COVID 19 bisa segera berakhir.
Komandan Korem 101 Antasari Brigjen TNI Firmansyah saat menyerahkan penghargaan pelayanan KB sejuta akseptor kepada Kodim 1001 Amuntai, mengapresiasi dukungan Bupati Abdul Wahid terhadap pelaksanaan Swab Massal di Kalsel.
"Baru beberapa bupati yang memberikan dukungan bagi pelaksaan Swab Massal, termasuk Bupati HSU," kata Firman.
Firman melihat adanya upaya serius dan sungguh-sungguh dari Bupati HSU dalam upaya percepatan penanganan Pandemi COVID 19 agar segera berakhir.
Firmansyah juga mengatakan, bahwa upaya tes Swab dan PCR tidak selalu harus diserahkan kepada pemerintah atau gugus tugas provinsi Kalsel tapi semestinya juga dilakukan di daerah kabupaten/kota.
"Dengan adanya alat PCR sendiri maka untuk mengetahui hasil positif atau tidaknya sudah bisa dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, tidak perlu menunggu hasil dari Lab provinsi yang kadang menunggu waktu lama," kata Danrem.
Plt. Direktur Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai dr Moch Yandi Friyadi menginformasikan jika hasil tes PCR yang dimiliki HSU sudah bisa diketahui hanya dalam hitungan jam.
"Pemeriksaannya memerlukan waktu satu sampai dua jam. Sekali periksa 50 sampel per dua jam dengan waktu efektif kerja delapan jam jadi dalam satu hari ada 200 sampel," terang Yandi.
Ia mengatakan alat PCR dianggarkan Pemkab HSU berdasarkan permintaan DPRD HSU karena melihat selama ini hasil Swab dari provinsi tetlalu lama.
Ia menegaskan, Alat PCR dialokasikan dari refocusing anggaran dari anggaran belanja tidak terduga sesuai permintaan DPRD HSU.
"Insya Allah, Agustus nanti kita sudah ready karena ada kerja sama pendampingan dari Labkes Banjarbaru," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020