Dua pekan sebelum perayaan Idul Adha 1442 Hijriyah tepatnya 07 Juli 2020 Dinas Kesehatan melalui bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner melakukan pemeriksaan Antemortem Hewan Qurban di seluruh kecamatan.

Kepala bidang Keswan dan Kesmavet I Gede Putu Susila di Amuntai, Rabu (22/7) mengatakan, pemeriksaan Hewan Qurban seperti Sapi dilakukan di 26 lokasi peternakan.

"Kami tidak menjumpai ternak sapi atau kerbau yang terjangkit Antrax atau penyakit lainnya, sehingga aman untuk dijual dan dikonsumsi, khususnya menyambut Idul Adha nanti," ujar Putu Susila.

Putu mengatakan, khusus untuk penyakit cacing hati kemungkinan  pada ternak kerbau masih bisa terjadi. Penyakit cacing hati ini paling umum terjadi pada ternak kerbau.

Namun, Dinas Kesehatan selalu mensosialisasikan cara pencegahannya kepada peternak yakni dengan memberikan obat cacing dan menjaga kebersihan kandang.

"Nanti kita lihat saat penyembelihan ternak kerbau, jika hanya ditemui dua atau tiga cacing di dalam hatinya, cacingnya dibuang dan dagingnya masih aman di konsumsi," terangnya.
 
Petugas bidang Keswan dan Kesmavet melakukan peninjauan ke kalang kerbau rawa (net)

Demikian pula, lanjut Putu, untuk stok atau persediaan ternak untuk Hewan Qurban mencukupi, bahkan peternak menjual ternak sebagian keluar daerah HSU

Putu menyampaikan, jumlah ternak sapi yang diperiksa kesehatannya sebanyak 646.ekor, 245 ekor kerbau, 131 ekor kambing dan 10 ekor domba, dimana untuk ternak sapi ini paling banyak diternakan di Wilayah Kecamatan Sungai Pandan -Alabio.

Selain untuk di jual di wilayah Kabupaten HSU, para peternak sapi dan kerbau di HSU  juga menjual ternaknya ke luar Kabupaten HSU, seperti ke Kabupaten Balangan, Tabalong dan Barito Timur.

Saat ini, kata Putu, rata-rata harga daging sapi untuk berat 100 kilogram atau berat hidupnya 300 - 350 kg dijual seharga Rp17 juta per ekor.

Jenis Sapi Bali yang banyak dimiliki.peternak di Kabupaten HSU didatangkan dari Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi, sedangkan dari Provinsi Kalsel didatangkan dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tapin dan Tanah Laut.

"Kalau ternak kerbau didatangkan dari wilayah Kabupaten HSU sendiri yakni dari Kecamatan Paminggir, tapi sebagian didatangkan dari  Kalimantan Tengah dan Kabupaten Tapin-Kalsel," katanya.

Putu mengatakan, pekan depan perkiraannya akan banyak para peternak membuat Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) atau Sertifikat Veteriner kepada Dinas Pertanian bidang peternakan agar bisa menjual ternaknya keluar HSU.

"Nanti kami kontak para peternak pengepul Hewan Qurban kalo masih ada mendatangkan ternak baru untuk kami periksa kesehatannya," kata Putu


 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020