Tanjung, Kalsel, 16/6 (Antara) - Dinas Tanaman Pangan Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menargetkan luas Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) tahun 2014 mencapai 18.000 hektare yang diharapkan dapat meningkatkan produksi padi daerah itu.

"Program SLPTT tahun ini diprioritaskan untuk jenis padi sawah maupun ladang di tiga kawasan yakni kawasan pertumbuhan, pengembangan dan pemantapan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Peternakan dan Perikanan Tabalong, Johan Noor Effendi di Tanjung, Senin.

Program SLPTT di Kabupaten Tabalong dilaksanakan di 12 kecamatan mencakup wilayah utara, tengah dan selatan Tabalong dengan luasan terbanyak di wilayah selatan yang didominasi lahan sawah lebak.

Di wilayah selatan Tabalong mencakup Kecamatan Banua Lawas seluas 3.462 hektare, Kelua 3.028 hektare, Muara Harus 860 hektare dan Tanta 1.515 hektare.

Wilayah tengah yakni Kecamatan Tanjung dan Murung Pudak masing-masing seluas 1.707 hektare dan 330 hektare.

Sedangkan wilayah utara yaitu Kecamatan Bintang Ara 655 hektare, Haruai 1.280 hektare, Upau 730 hektare, Muara Uya 1.433 hektare dan Jaro 1.591 hektare.

"Target produksi padi sebanyak 152.773 ton gabah kering giling (GKG) dengan produktivitas 4,63 ton per hektare dimana luas tanaman padi baik padi sawah dan ladang 34.000 hektare, jagung 500 hektare dan kedelai 500 hektare," tambah Johan.

Menurut dia, pihaknya juga melaksanakan kegiatan optimalisasi lahan seluas 500 hektare di empat kecamatan yaitu Pugaan 50 hektare, Banua Lawas 375 hektare, Muara Harus 25 hektare dan Muara Uya 50 hektare guna mencapai target produksi padi di Bumi Saraba Kawa itu.

SLPTT merupakan program pembelajaran langsung di lapangan untuk petani guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha tani, mengatasi permasalahan dalam rangka peningkatan produktivitas dan pendapatan petani.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014