Awan duka kembali menyelimuti seluruh jajaran petugas medis lingkup Pemko Banjarmasin. Seorang petugas medis terbaik yang dimiliki Bumi Kayuh Baimbai gugur saat menjalankan tugas menangani pasien yang terpapar Virus Covid-19.

Akhmad Djailani. Petugas medis yang keseharianya bertugas di Puskemas Teluk Tiram Banjarmasin, meninggal dunia lantaran diduga terpapar virus berasal dari Kota Wuhan, Negara Cina, pada hari Sabtu

Pria berumur 52 tahun ini, menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, setelah 9 hari lamanya berjuang melawan sakit yang dideritanya.

Sebelum dikebumikan, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina datang melayat jenazah yang akan dimakamkan secara protokol kesehatan.

Tak hanya itu, orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini juga berkesempatan mempimpin langsung solat fardhu kifayah, sebelum jenazah diberangkatkan dari tempat duka.
Sholat jenajah untuk perawat yang meninggal dunia (Antaranews Kalsel/prokom/hasan z)
 “Kami atas nama jajaran Pemerintahan Kota Banjarmasin mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya salah seorang tenaga kesehatan kita, saudara Ahmad Zailani, petugas kesehatan perawat di Puskesmas Teluk Tiram, yang meninggal dunia saat melaksanakan tugas. Yang bersangkutan terpapar Covid-19,” demikian penjelasan H Ibnu Sina usai mensolatkan jenazah, Minggu .

Ia berharap, peristiwa yang menimpa Akhmad Djailani bisa menjadi pelajaran bagi seluruh lapisan msyarakat Bumi Kayuh Baimbai, agar selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta selalu menjalankan protokol kesehatan.

“Iilah medan perjuangan kita. Dan mudah-mudahan masyarakat bisa mengambil hikmah dari kejadian ini, jangan sampai gugurnya tenaga medis kita ini menjadi sia-sia dengan masyarakat yang tidak taat,” pungkasnya.

Sementara itu, juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan, setelah terpapar virus tersebut, yang bersangkutan sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama 9 hari lamanya.

 “Beliau sempat dirawat di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin selama 2 hari, setelah itu dipindahkan ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin sejak hari Minggu,” katanya.

Dari informasi terhimpun, sampai hari ini sudah tercatat 4 dokter dan 2 perawat di Banjarmasin yang meninggal, karena virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020