Komunitas motor tentunya memiliki cara tersendiri untuk menyalurkan hobinya menjelajah jalan atau touring ke daerah-daerah cukup jauh, bahkan tidak hanya siang hari, tapi juga malam.
Bagi sebagian anak-anak motor, touring di malam hari ternyata menyenangkan, selain tidak panas, jalan juga cukup lengang, namun tetap menjaga keselamatan agar tidak ugal-ugalan hingga menyebabkan kecelakaan.
Seperti pengalaman yang diungkapkan anak-anak motor di GSX Club Indonesia (GCI) Chapter Banjarbaru yang tergabung dalam Bold Riders Banjarmasin.
Ketua GSX Club Indonesia (GCI) Chapter Banjarbaru yang tergabung dalam Bold Riders Banjarmasin Muhammad Ilham berbagi kisah dan tips seputar touring di malam hari. Karena mereka sudah dua kali melakukan touring di malam hari pada 2020 ini.
Yang terbaru dilakukan akhir pekan lalu dengan rute Banjarbaru-Tanjung-Puncak Perbatasan Kalsel-Kaltim yang berada di Kabupaten Tabalong. Touring tersebut menempuh jarak sekitar 250 kilometer.
“Jadi kami dari GCI Banjarbaru yang tergabung dalam Bold Riders Banjarmasin berangkat dari Banjarbaru pukul 18.00, bersama beberapa member dari Martapura. Kami melewati Mataraman, Rantau, Kandangan, dan Tanjung. Kami tiba di Bundaran Obor Tanjung mendekati jam 12 malam. Selepas beristirahat baru melanjutkan perjalanan di pagi hari menuju Puncak Perbatasan Kalsel-Kaltim,” ujar Hilmi, di Banjarmasin, Minggu.
Sepanjang perjalanan, ungkapnya, bikers dari komunitas binaan Bold Riders Banjarmasin ini harus melewati hutan maupun sejumlah jalur ekstrim dengan tanjakan dan turunan tajam serta berkelok.
Dia menyebutkan, touring ini diikuti enam motor dari Banjarbaru. Jumlah tersebut bertambah menjadi tujuh belas motor, seiring dengan bergabungnya member dari Barabai dan Tanjung pada pagi harinya.
“Perjalanan malam hari ini menurut kami lebih enak karena jalanan sepi. Makanya kami senang melakukan touring malam hari,” tutur pria yang baru sebulan menjabat sebagai Ketua GCI Banjarbaru ini.
Menurut Hilmi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin melakukan touring di malam hari. Pertama, kondisi badan harus benar-benar fit. Sehari sebelum melakukan perjalanan malam, sebaiknya tidur di bawah jam 10 malam. Kemudian banyak minum vitamin, jangan sampai mengantuk di perjalanan.
“Selanjutnya cek kondisi motor seperti standar touring. Hanya saja, pencahayaan wajib benar-benar diperhatikan, apalagi jika rute yang ditempuh melewati hutan atau daerah yang penerangannya minim" imbuhnya.
Hal penting lain yang harus diperhatikan setiap member adalah menghormati sesama pengguna jalan.
“Jangan ambil jalan orang, jangan nyalip sembarangan, sopan di jalan, dan selalu patuh dengan kode-kode dari pemimpin rombongan,” pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Bagi sebagian anak-anak motor, touring di malam hari ternyata menyenangkan, selain tidak panas, jalan juga cukup lengang, namun tetap menjaga keselamatan agar tidak ugal-ugalan hingga menyebabkan kecelakaan.
Seperti pengalaman yang diungkapkan anak-anak motor di GSX Club Indonesia (GCI) Chapter Banjarbaru yang tergabung dalam Bold Riders Banjarmasin.
Ketua GSX Club Indonesia (GCI) Chapter Banjarbaru yang tergabung dalam Bold Riders Banjarmasin Muhammad Ilham berbagi kisah dan tips seputar touring di malam hari. Karena mereka sudah dua kali melakukan touring di malam hari pada 2020 ini.
Yang terbaru dilakukan akhir pekan lalu dengan rute Banjarbaru-Tanjung-Puncak Perbatasan Kalsel-Kaltim yang berada di Kabupaten Tabalong. Touring tersebut menempuh jarak sekitar 250 kilometer.
“Jadi kami dari GCI Banjarbaru yang tergabung dalam Bold Riders Banjarmasin berangkat dari Banjarbaru pukul 18.00, bersama beberapa member dari Martapura. Kami melewati Mataraman, Rantau, Kandangan, dan Tanjung. Kami tiba di Bundaran Obor Tanjung mendekati jam 12 malam. Selepas beristirahat baru melanjutkan perjalanan di pagi hari menuju Puncak Perbatasan Kalsel-Kaltim,” ujar Hilmi, di Banjarmasin, Minggu.
Sepanjang perjalanan, ungkapnya, bikers dari komunitas binaan Bold Riders Banjarmasin ini harus melewati hutan maupun sejumlah jalur ekstrim dengan tanjakan dan turunan tajam serta berkelok.
Dia menyebutkan, touring ini diikuti enam motor dari Banjarbaru. Jumlah tersebut bertambah menjadi tujuh belas motor, seiring dengan bergabungnya member dari Barabai dan Tanjung pada pagi harinya.
“Perjalanan malam hari ini menurut kami lebih enak karena jalanan sepi. Makanya kami senang melakukan touring malam hari,” tutur pria yang baru sebulan menjabat sebagai Ketua GCI Banjarbaru ini.
Menurut Hilmi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin melakukan touring di malam hari. Pertama, kondisi badan harus benar-benar fit. Sehari sebelum melakukan perjalanan malam, sebaiknya tidur di bawah jam 10 malam. Kemudian banyak minum vitamin, jangan sampai mengantuk di perjalanan.
“Selanjutnya cek kondisi motor seperti standar touring. Hanya saja, pencahayaan wajib benar-benar diperhatikan, apalagi jika rute yang ditempuh melewati hutan atau daerah yang penerangannya minim" imbuhnya.
Hal penting lain yang harus diperhatikan setiap member adalah menghormati sesama pengguna jalan.
“Jangan ambil jalan orang, jangan nyalip sembarangan, sopan di jalan, dan selalu patuh dengan kode-kode dari pemimpin rombongan,” pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020