Pandemi COVID-19 telah menuntut para pelaku usaha kecil khususnya untuk dapat beradaptasi dengan kondisi baru, seperti Toko Niah yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Toko Djarum Retail Partnership (DRP) ini berusaha memberikan keamanan dan kenyamanan baru kepada pelanggan untuk tetap bertahan di masa pandemi COVID-19 ini.
"Kami menyiapkan tempat cuci tangan dan sabun di depan pintu masuk toko. Kami juga tutup toko ini dengan kaca dan melengkapinya dengan AC," ungkap Awan Nur Rafid, salah satu pengelola Toko Niah tersebut, Selasa.
Toko Niah yang memiliki tiga karyawan ini menerapkan sistem ala swalayan dalam melayani pembeli. Karena itu faktor kebersihan sangat diperhatikan. Bahkan untuk mengurangi interaksi, toko ini memberikan layanan dengan mengambilkan barang yang dipesan pembeli.
“Di saat penyebaran COVID-19 masih cukup tinggi ini, langkah-langkah preventif harus kami lakukan. Ini semua untuk menjaga agar pembeli aman dan kami juga tetap bisa jualan,” ungkapnya.
Toko Niah buka setiap hari dari pukul 06.30 hingga 00.00 WITA. Meski pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari 3 bulan, omset penjualan di toko DRP ini cenderung stabil dengan omset harian mencapai kisaran Rp 5-6 juta.
Kemampuan Toko Niah menjaga omset tak lepas dari kemampuannya berkomunikasi dengan berbagai jenis pembeli. Termasuk dengan komunitas motor yang biasa mampir ke toko ini.
Seperti misalnya pekan lalu, Ahmad Sholikhin, Rider RVC Banjarbaru yang tergabung dalam Bold Riders Banjarmasin berhenti di toko ini untuk membeli rokok dan bensin sekaligus beristirahat sebelum melanjutkan solo touring dari Banjarbaru menuju Asam Asam, Jorong, Tanah Laut.
"Toko-toko seperti Toko Niah ini merupakan salah satu penggerak ekonomi masyarakat. Makanya kami juga berniat untuk ikut berperan menggairahkan kembali penjualan di toko ini saat pandemi COVID-19 masih terjadi," terang Likin, sapaan Ahmad Sholikhin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Toko Djarum Retail Partnership (DRP) ini berusaha memberikan keamanan dan kenyamanan baru kepada pelanggan untuk tetap bertahan di masa pandemi COVID-19 ini.
"Kami menyiapkan tempat cuci tangan dan sabun di depan pintu masuk toko. Kami juga tutup toko ini dengan kaca dan melengkapinya dengan AC," ungkap Awan Nur Rafid, salah satu pengelola Toko Niah tersebut, Selasa.
Toko Niah yang memiliki tiga karyawan ini menerapkan sistem ala swalayan dalam melayani pembeli. Karena itu faktor kebersihan sangat diperhatikan. Bahkan untuk mengurangi interaksi, toko ini memberikan layanan dengan mengambilkan barang yang dipesan pembeli.
“Di saat penyebaran COVID-19 masih cukup tinggi ini, langkah-langkah preventif harus kami lakukan. Ini semua untuk menjaga agar pembeli aman dan kami juga tetap bisa jualan,” ungkapnya.
Toko Niah buka setiap hari dari pukul 06.30 hingga 00.00 WITA. Meski pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari 3 bulan, omset penjualan di toko DRP ini cenderung stabil dengan omset harian mencapai kisaran Rp 5-6 juta.
Kemampuan Toko Niah menjaga omset tak lepas dari kemampuannya berkomunikasi dengan berbagai jenis pembeli. Termasuk dengan komunitas motor yang biasa mampir ke toko ini.
Seperti misalnya pekan lalu, Ahmad Sholikhin, Rider RVC Banjarbaru yang tergabung dalam Bold Riders Banjarmasin berhenti di toko ini untuk membeli rokok dan bensin sekaligus beristirahat sebelum melanjutkan solo touring dari Banjarbaru menuju Asam Asam, Jorong, Tanah Laut.
"Toko-toko seperti Toko Niah ini merupakan salah satu penggerak ekonomi masyarakat. Makanya kami juga berniat untuk ikut berperan menggairahkan kembali penjualan di toko ini saat pandemi COVID-19 masih terjadi," terang Likin, sapaan Ahmad Sholikhin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020