Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo mendukung penguatan lembaga strategis negara seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Intelijen Negara (BIN) melalui penataan kelembagaan.
Hal itu karena kedua lembaga ikut berperan penting dalam penanganan pandemi COVID-19.
"Hal itu sepatutnya mendapatkan apresiasi dari kita semua. Ke depannya, penguatan kelembagaan BIN dan BNPB perlu memperoleh dukungan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum yang berlaku,"
ujar Menteri Tjahjo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa perkembangan dan dinamika global menuntut bangsa Indonesia mampu merespons masalah secara cepat dan berpikir secara komprehensif, terutama untuk menghadapi ancaman terhadap bangsa dan negara.
Seperti adanya berbagai bencana alam, dan wabah pandemi COVID-19 akhir-akhir ini. Munculnya keterlibatan aktif berbagai elemen seperti BNPB, BIN, TNI, POLRI, Kementerian, LSM sangat penting dan terbukti berperan besar dalam upaya penanggulangan wabah COVID-19 dan bencana alam yang terjadi.
Tjahjo mengatakan lembaga strategis negara seperti BNPB dan BIN menjalankan peran penting di dalam penanganan situasi darurat bencana yang serba cepat, termasuk saat pandemi COVID-19 ini.
Tjahjo mengatakan bahwa struktur BNPB yang menyerupai TNI mendukung kecepatan bergerak saat terjadi bencana. Jabatan Kepala BNPB tentunya memperhatikan amanat dari UU terkait.
Selama pandemi COVID-19 ini juga terlihat peran vital BIN antara lain dalam penyediaan alat tes cepat (rapid test) dan tes usap (swab test) COVID-19, alat digital rontgen, masker, ventilator, alat pelindung diri dan kendaraan laboratorium pemeriksaan tes usap untuk sejumlah Rumah Sakit dan Instansi.
BIN juga telah mengadakan tes cepat (rapid test) COVID-19 secara massal di sejumlah titik strategis seperti di stasiun kereta rel listrik (KRL) dan moda raya terpadu (MRT).
Selain itu, BIN juga bekerja sama dengan Universitas Airlangga Surabaya untuk meriset pengembangan vaksin maupun obat-obatan bagi pasien COVID-19 di Indonesia. Hal itu merupakan bagian dari operasi intelijen kemanusiaan BIN.
Tjahjo pun mengapresiasi peran TNI/ Polri, kementerian, pemerintah daerah serta berbagai elemen masyarakat dan swasta yang telah bersinergi membantu pemerintah pusat mengatasi pandemi COVID-19.
“Apresiasi saya kepada Kapolri, Panglima TNI, BIN, BNPB, Kementerian, Pemda, dan berbagai elemen masyarakat dan swasta yang telah bersinergi turun membantu masyarakat dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini," ujar Tjahjo.
Peran TNI dan Polri yang memiliki struktur sampai ke tingkat desa dengan adanya Babinsa dan Babinkamtibmas dinilai sangat berperan dalam penanganan pandemi COVID-19.
Menurut Tjahjo, penguatan kelembagaan TNI dan Polri juga menjadi suatu kebutuhan agar dapat lebih maksimal dalam menjalankan perannya.
Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Tjahjo mengatakan bahwa Kementerian PAN-RB akan mendukung penguatan kelembagaan tersebut apabila diperlukan sepanjang didukung dengan payung hukum yang sesuai.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Hal itu karena kedua lembaga ikut berperan penting dalam penanganan pandemi COVID-19.
"Hal itu sepatutnya mendapatkan apresiasi dari kita semua. Ke depannya, penguatan kelembagaan BIN dan BNPB perlu memperoleh dukungan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum yang berlaku,"
ujar Menteri Tjahjo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa perkembangan dan dinamika global menuntut bangsa Indonesia mampu merespons masalah secara cepat dan berpikir secara komprehensif, terutama untuk menghadapi ancaman terhadap bangsa dan negara.
Seperti adanya berbagai bencana alam, dan wabah pandemi COVID-19 akhir-akhir ini. Munculnya keterlibatan aktif berbagai elemen seperti BNPB, BIN, TNI, POLRI, Kementerian, LSM sangat penting dan terbukti berperan besar dalam upaya penanggulangan wabah COVID-19 dan bencana alam yang terjadi.
Tjahjo mengatakan lembaga strategis negara seperti BNPB dan BIN menjalankan peran penting di dalam penanganan situasi darurat bencana yang serba cepat, termasuk saat pandemi COVID-19 ini.
Tjahjo mengatakan bahwa struktur BNPB yang menyerupai TNI mendukung kecepatan bergerak saat terjadi bencana. Jabatan Kepala BNPB tentunya memperhatikan amanat dari UU terkait.
Selama pandemi COVID-19 ini juga terlihat peran vital BIN antara lain dalam penyediaan alat tes cepat (rapid test) dan tes usap (swab test) COVID-19, alat digital rontgen, masker, ventilator, alat pelindung diri dan kendaraan laboratorium pemeriksaan tes usap untuk sejumlah Rumah Sakit dan Instansi.
BIN juga telah mengadakan tes cepat (rapid test) COVID-19 secara massal di sejumlah titik strategis seperti di stasiun kereta rel listrik (KRL) dan moda raya terpadu (MRT).
Selain itu, BIN juga bekerja sama dengan Universitas Airlangga Surabaya untuk meriset pengembangan vaksin maupun obat-obatan bagi pasien COVID-19 di Indonesia. Hal itu merupakan bagian dari operasi intelijen kemanusiaan BIN.
Tjahjo pun mengapresiasi peran TNI/ Polri, kementerian, pemerintah daerah serta berbagai elemen masyarakat dan swasta yang telah bersinergi membantu pemerintah pusat mengatasi pandemi COVID-19.
“Apresiasi saya kepada Kapolri, Panglima TNI, BIN, BNPB, Kementerian, Pemda, dan berbagai elemen masyarakat dan swasta yang telah bersinergi turun membantu masyarakat dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini," ujar Tjahjo.
Peran TNI dan Polri yang memiliki struktur sampai ke tingkat desa dengan adanya Babinsa dan Babinkamtibmas dinilai sangat berperan dalam penanganan pandemi COVID-19.
Menurut Tjahjo, penguatan kelembagaan TNI dan Polri juga menjadi suatu kebutuhan agar dapat lebih maksimal dalam menjalankan perannya.
Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Tjahjo mengatakan bahwa Kementerian PAN-RB akan mendukung penguatan kelembagaan tersebut apabila diperlukan sepanjang didukung dengan payung hukum yang sesuai.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020