Pandemi virus corona melanda seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan bahkan di seluruh Indonesia. Kabupaten HST sampai saat ini penyumbang terendah kasus COVID-19.
Setidaknya, sampai hari Rabu (24/6), di Kabupaten yang berjulukan Bumi Murakata itu warganya yang positif Corona hanya 32 orang dan sembuh 12 orang. Merupakan angka terendah dibandingkan daerah lainnya di Kalsel. Karena dalam perawatan hanya 19 orang.
Bupati HST, H A Chairansyah mengatakan, faktor utama keberhasilan HST umumnya dalam upaya menghambat penyebaran COVID-19 adalah sinergitas antara pemerintah, ulama dan masyarakat.
Bupati menyerukan kepada jajaran Tim Gugus Tugas untuk selalu mensosialisasikan protokol kesehatan dalam kegiatan penanganan COVID-19, baik di instansi Pemerintah maupun masyarakat.
"Alhamdulillah penanganan COVID-19 di HST tergolong berhasil. Karena jumlah kumulatif yang positif sampai hari ini hanya 32 dan itu paling rendah di Kalsel, 12 sudah sembuh dan 19 dalam perawatan," tukasnya.
Katanya lagi, sejumlah aturan dan imbauan pencegahan COVID-19 yang dikeluarkan pihaknya seperti memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan dan juga tidak berkerumunan, juga memberlakukan sistem take away atau membeli secara online.
Kepatuhan warga menurutnya, tak lepas dari sinergitas antara pemerintah bersama unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, dan para ulama.
"Kita selalu kompak, saling bahu-membahu dalam mencegah COVID-19 di HST ini, termasuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi," katanya.
Kemudian di HST juga disiagakan tim di tiap desa masing-masing. "Kami sudah membentuk Kampung Tangguh yang tugasnya mencegah masuknya Virus Corona di suatu wilayah hingga ke desa," ujar Chairansyah.
"Strategi kami menekankan partisipasi publik partisipasi masyarakat. Ketika gugus tugas dibentuk tidak hanya kabupaten dan Kecamatan, tapi sampai kelurahan, desa, bahkan ada di RT/RW banyak relawannya," tambah Bupati.
Chiransyah belum mau berbicara jauh tentang new normal. Menurutnya, tantangan menyongsong new normal tetap satu, yaitu mengedukasi masyarakat.
"Ini semua berkat kerjasama semua pihak untuk bergerak bersama dalam satu kesatuan melawan COVID-19," ujarnya.
Ia minta kepada masyarakat tetap laksanakan protokol kesehatan dengan disiplin, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. "Semoga Tuhan menjaga kita semua agar terbebas dari pandemi COVID-19 ini," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Setidaknya, sampai hari Rabu (24/6), di Kabupaten yang berjulukan Bumi Murakata itu warganya yang positif Corona hanya 32 orang dan sembuh 12 orang. Merupakan angka terendah dibandingkan daerah lainnya di Kalsel. Karena dalam perawatan hanya 19 orang.
Bupati HST, H A Chairansyah mengatakan, faktor utama keberhasilan HST umumnya dalam upaya menghambat penyebaran COVID-19 adalah sinergitas antara pemerintah, ulama dan masyarakat.
Bupati menyerukan kepada jajaran Tim Gugus Tugas untuk selalu mensosialisasikan protokol kesehatan dalam kegiatan penanganan COVID-19, baik di instansi Pemerintah maupun masyarakat.
"Alhamdulillah penanganan COVID-19 di HST tergolong berhasil. Karena jumlah kumulatif yang positif sampai hari ini hanya 32 dan itu paling rendah di Kalsel, 12 sudah sembuh dan 19 dalam perawatan," tukasnya.
Katanya lagi, sejumlah aturan dan imbauan pencegahan COVID-19 yang dikeluarkan pihaknya seperti memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan dan juga tidak berkerumunan, juga memberlakukan sistem take away atau membeli secara online.
Kepatuhan warga menurutnya, tak lepas dari sinergitas antara pemerintah bersama unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, dan para ulama.
"Kita selalu kompak, saling bahu-membahu dalam mencegah COVID-19 di HST ini, termasuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi," katanya.
Kemudian di HST juga disiagakan tim di tiap desa masing-masing. "Kami sudah membentuk Kampung Tangguh yang tugasnya mencegah masuknya Virus Corona di suatu wilayah hingga ke desa," ujar Chairansyah.
"Strategi kami menekankan partisipasi publik partisipasi masyarakat. Ketika gugus tugas dibentuk tidak hanya kabupaten dan Kecamatan, tapi sampai kelurahan, desa, bahkan ada di RT/RW banyak relawannya," tambah Bupati.
Chiransyah belum mau berbicara jauh tentang new normal. Menurutnya, tantangan menyongsong new normal tetap satu, yaitu mengedukasi masyarakat.
"Ini semua berkat kerjasama semua pihak untuk bergerak bersama dalam satu kesatuan melawan COVID-19," ujarnya.
Ia minta kepada masyarakat tetap laksanakan protokol kesehatan dengan disiplin, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. "Semoga Tuhan menjaga kita semua agar terbebas dari pandemi COVID-19 ini," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020